Daftar Isi:
  • Dalam penelitian ini dilakukan inversi tomografi seismik untuk memperoleh anomali kecepatan gelombang P (Vp), gelombang S (Vs), dan rasio Vp / Vs. Data yang digunakan merupakan data waktu tiba yang diperoleh dari buletin International Seimological Center (ISC). Data waktu tiba diseleksi untuk kejadian gempa bumi yang memiliki minimal 8 phase / event kemudian disiapkan menjadi data input proses inversi tomografi menggunakan Program konverter berbasis Jupyter-Notebook. Algoritma tomografi gempa bumi lokal yang digunakan termasuk di dalamnya relokasi sumber dan inversi tomografi berulang untuk memperoleh model kecepatan seismik dan parameter sumber. Dilakukan pengujian sintetik papan catur untuk memeriksa reliabilitas hasil inversi tomografi. Distribusi kegempaan menunjukkan adanya area pelepasan fluida di bawah permukaan bumi, transisi bagian rigid antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, serta beberapa gunung aktif di area penelitian. Anomali kecepatan gelombang P (Vp), gelombang S (Vs) dan rasio Vp / Vs di sekitar Sesar Sunda, gunung dan transisi antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia, serta terdapat anti-korelasi di bawah Gunung Anak Krakatau dan di bawah Sesar Sunda. Anti-korelasi anomali kecepatan gelombang P (Vp) dan gelombang S (Vs) di bawah Gunung Anak Krakatau hingga kedalaman 60 km dan Sesar Sunda hingga kedalaman 40 km diduga disebabkan oleh kristalisasi material dan komposisi material yang berbeda dari sekitarnya.