Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi tepung daun babandotan sebagai bioinsektisida kumbang kacang hijau (Callosobruchus chinensis L.) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun babandotan terhadap mortalitas kumbang Callosobruchus chinensis L. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (0%), P1 (24%), P2 (56%) dan P3 (87%). Kadar tepung daun babandotan pada setiap perlakuan ditambah dengan berat biji kacang hijau hingga mencapai 50 gram, dimasukkan 20 ekor kumbang Callosobruchus chinensis L. dan diamati selama 24, 48, 72 dan 96 jam. Data dianalisis dengan perhitungan ansira dan uji BJND pada pengamatan 24 dan 48 jam, dan uji BNT pada pengamatan 72 dan 96 jam. Kadar tepung 87% memberikan efek mortalitas kumbang paling tinggi 25% pada 24 jam, 39,17% pada 48 jam, 59,17% pada 72 jam dan 84,17% pada 96 jam dari 20 ekor hewan uji. Dalam penelitian ini juga dihasilkan nilai KL50 tepung daun babandotan yaitu 178,22% pada 24 jam, 109,28% pada 48 jam, 68,77% pada 72 jam dan 47,78% pada 96 jam. Berdasarkan nilai KL50 tepung daun babandotan ini, maka tidak efektif jika tepung ini diaplikasikan di lapangan karena membutuhkan kadar tepung yang sangat tinggi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai contoh dalam sumbangan materi ajar pada pembelajaran biologi di SMA kelas X Semester 2 pada Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup, 2.1 Peduli dalam observasi dan peduli lingkungan, 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan hidup di bumi, 4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.