Analisis Paparan Kadmium, Besi, Dan Mangan Pada Air Terhadap Gangguan Kulit Pada Masyarakat Desa Ibul Besar Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir

Main Authors: Sunarsih, Elvi, Faisya, Achmad Fickry, Windusari, Yuanita, Trisnaini, Inoy, Arista, Dini, Septiawati, Dwi, Ardillah, Yustini, Purba, Imelda G, Garmini, Rahmi
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Master Program of Environmental Health FKM UNDIP in cooperation with Indonesian Health Expert Association of Central Java Province
Subjects:
Online Access: http://repository.unsri.ac.id/20187/1/Peer6_Analisis%20paparan%20kadmium%2C%20besi%2C%20dan%20mangan%20pada%20air%20terhadap%20gangguan%20kulit%20pada%20masyarakat%20Desa%20Ibul%20Besar%20Kecamata%20Indralaya%20Selatan%20Kabupaten%20Ogan%20Ilir.pdf
http://repository.unsri.ac.id/20187/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Kualitas air bersih menurun akibat tingkah-laku manusia seperti sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia/industri, zat-zat detergen, dan asam belerang. Dampak dari terpaparnya air yang mengandung bahan kimia seperti kadmium, besi, dan mangan dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan kronis maupun akut. Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan teknik purposive sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 100 sampel. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata kadmium (Cd) 0,277 mg/L, besi (Fe) 0,414 mg/L, dan mangan (Mn) 0,213 mg/L masih memenuhi syarat Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Proporsi responden yang mengalami gangguan kulit sebanyak 45%. Variabel lama pajanan dan status alergi mempunyai hubungan yang bermakna (p value < 0,05), sedangkan variabel konsentrasi Cd, Fe, Mn, jenis kelamin, dan umur tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p>0,05) terhadap gangguan kulit. Simpulan : Konsentrasi rata-rata Cd, Fe, Mn masih memenuhi syarat Permenkes, tetapi belum memenuhi syarat fisik karena memiliki rasa dan berwarna keruh. Gangguan gatal pada kulit disebabkan lama pajanan terhadap air sungai dan status alergi responden. Perlu dilakukan upaya promotif dan edukasi seperti pembuatan pengolah air sederhana skala rumah tangga kepada masyarakat. Keywords : Kadmium; Besi; Mangan; Gangguan Kulit