Daftar Isi:
  • Sumur sembur alam (natural flow) lama – kelamaan tekanan reservoir (Ps) nya akan berkurang, sehingga untuk mengembalikan laju produksi optimal (Qopt) sumur maka harus dilakukan sistem pengangkatan buatan (artificial lift). Penggunaan electric submersible pump (ESP) dinilai tepat karena kedalaman akhir kedua sumur di atas 5.000 ft dan laju produksi kedua sumur di atas 500 bfpd. Tujuan penelitian adalah melakukan perencanaan pemasangan ESP beserta alat penunjangnya sehingga didapat laju produksi yang optimal. Data sumur yang terdiri dari data produksi, data teknik sumur, data sonolog, dan sifat fluida sumur digunakan untuk menganalisis indeks produktivitas (PI), kurva inflow performance relationship (IPR) dengan persamaan Vogel, dan laju produksi optimal sumur untuk perencanaan ESP. Sumur HT – 100 dan HT – 200 adalah sumur yang laju produksi nya berturut – turut adalah 2.032 bfpd dan 1.044 bfpd. Hasil analisis menunjukkan secara kuantitatif dengan PI adalah sebesar 6,04 bfpd/psia (kategori tinggi) dan 1,08 bfpd/psia (kategori sedang), secara kualitatif dengan kurva IPR didapatkan laju produksi optimal yang dihitung dengan persamaan Centrilift sebesar 4.582 bfpd dan 1.498 bfpd. Penggunaan pompa 52MO-A dan MOF untuk sumur HT – 100 dan pompa 17 SOF untuk sumur HT – 200. diharapkan dapat menghasilkan laju produksi optimal yang menghasilkan minyak (oil gain) sebesar masing – masing 275 bopd dan 165 bopd.