Daftar Isi:
  • Skripsi ini berjudul Perkembangan Perkeretaapian di wilayah Sumatera Selatan dari tahun 1914 - 1942. Masalah yang dibahas adalah KA yang memiliki keunggulan komparatif dibanding angkutan truk. Selain biaya lebih murah, polusi lebih rendah, massal, sangat nyaman, aman, dan tidak terpengaruh kemacetan, kecuali hambatan bersifat teknis pada rel, dan jaringannya. Dalam pola pengembangan transportasi darat yang dibangun terlebih dahulu adalah jaringan rel KA, bukan jalan raya. Seperti halnya pemerintah Kolonia! Belanda membangun jaringan rel KA. jalur Kertapati-Prabumulih mempunyai Panjang 77,8 kilometer, Muaraenim-Lahat sepanjang 38,3 kilometer, dan Lahat-Lubuk Linggau sepanjang 11 7 kilometer. Sebagian besar masih memakai rel kecil tipe R25 dan R33, sedangkan sekitar 20 kilometer sudah menggunakan rel R42. Panjang rel dengan tipe R25 sekitar 70 kilometer. Dengan adanya angkutan KA biaya produksi bisa ditekan. Selain itu tidak mengganggu lalu lintas umum dan tidak merusakjalan Negara dibanding menggunakan kendaraan umum.