Daftar Isi: UPAYA MENGURANGI FREKUENSI SISWA DATANG TERLAMBAT MASUK KE SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI DI SMA NEGERI 1 PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR

Main Authors:	MELITA, ANDINI, A.R, Asiyah, Menarus, Romli
Format:	Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa:	ind
Terbitan:	, 2016
Subjects:	LB1603 Secondary Education. High schools LB2361 Curriculum
Online Access:	http://repository.unsri.ac.id/19438/1/RAMA_86201_06091007021.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/2/RAMA_86201_06091007021_01_front_ref.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/3/RAMA_86201_06091007021_02.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/4/RAMA_86201_06091007021_03.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/5/RAMA_86201_06091007021_04.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/6/RAMA_86201_06091007021_05.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/7/RAMA_86201_06091007021_06_ref.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/8/RAMA_86201_06091007021_07_lamp.pdf http://repository.unsri.ac.id/19438/

Daftar Isi:

Penelitian ini berjudul Upaya Mengurangi Frekuensi Datang Terlambat Masuk ke Sekolah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Metode Diskusi di SMA Negeri 1 Payaraman Kabupaten Ogan Ilir. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi dapat mengurangi frekuensi siswa datang terlambat masuk ke sekolah di SMA Negeri 1 Payaraman Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dalam mengurangi frekuensi siswa datang terlambat masuk ke sekolah melalui layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi di SMA Negeri 1 Payaraman Kabupaten Ogan Ilir. Adapun metode penelitian ini menggunakan PTBK, dengan subjek penelitian berjumlah 8 orang. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan kuisioner. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa Kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi dapat mengurangi frekuensi siswa datang terlambat masuk ke sekolah, sehingga terjadinya peningkatan yang cukup meyakinkan setelah dilakukan tindakan berupa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi. Siswa lebih bisa bersikap disiplin dalam mengatur waktu dan memilih alternatif penyelesaian mereka sendiri dalam menanggulangi perilaku terlambat yang mungkin bisa terjadi kembali serta siswa sudah bisa mengatur waktu yang kosong untuk kegiatan positif.