Daftar Isi:
  • Secara administratif, lokasi penelitian berada pada Daerah Karangendah dan Sekitarnya, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Menurut Gafoer et al. (1993) lokasi penelitian berada di dalam cekungan Tersier yaitu Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan geografisnya, lokasi penelitian terletak pada titik koordinat 104° 06” 28.8’ BT - 104° 07” 18.9’ BT dan 4° 20” 13.6’ LS - 4° 21” 03.6’ LS dengan luasan 2,25 km2 (1,5 km x 1,5 km). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui diagenesa batugamping yang berada pada lokasi penelitian serta bertujuan untuk merekonstruksikan sejarah diagenesa batugamping berdasarkan penyebaran batugamping, proses-proses diagenesa, dan lingkungan diagenesa yang diketahui berdasarkan hasil analisis petrografi. Metode yang digunakan oleh penulis terhadap penelitian ini yaitu berupa metode analitik interpretatif. Penelitian ini dilakukan dengan analisis petrografi pada 14 (empat belas) sampel sayatan tipis batugamping untuk analisis petrografi dan 5 (lima) sampel batugamping untuk analisis paleontologi. Satuan geomorfologi daerah penelitian terdiri atas Badan Sungai (FS) dan Karst Dataran (KD). Stratigrafi lokasi penelitian terdiri atas 1 (satu) formasi yaitu Formasi Baturaja (Tmb). Struktur geologi yang berkembang pada lokasi penelitian adalah struktur kekar dengan arah tegasan Utara-Selatan (Adisty, 2018). Berdasarkan analisis petrografi yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu pada lokasi penelitian terdapat 5 (lima) jenis batugamping. Jenis batugamping yang terdapat pada lokasi penelitian adalah mudstone, wackstone, packstone, grainstone, dan boundstone. Selain itu diketahui juga proses-proses diagenesis yang terjadi pada lokasi penelitian, yaitu mikritisasi mikrobial, pelarutan, sementasi, neomorfisme, dan kompaksi. Pada lokasi penelitian terdiri atas 4 (empat) lingkungan diagenesis, yaitu marine phreatic, burial, meteoric phreatic dan meteoric vadose. Kata Kunci: Batugamping, Diagenesis, Petrografi, Paleontologi, Karangendah