Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jaringan aktor dalam Implementasi Kebijkan Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu Kota Palembang. Teori yang digunakan peneliti adalah Teori Katz, dimana terbagi menjadi dua dimensi yaitu aktor dan jaringan aktor. Pada indikator aktor terdapat aktor manusia, aktor bukan manusia, dan aktor pengendali. Sedangkan indikator jaringan aktor adalah ikatan komunikasi, ikatan formal, ikatan materi atau alur kerja, ikatan afektif dan ikatan kognitif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Adapun permasalahan yang terjadi adalah pembuatan surat Izin Mendirikan Bangunan masih melebihi batas waktu pelayanan. Hasil penelitian memunculkan sebanyak 12 aktor yang terdiri dari 5 human actor, 5 non human actor dan 3 diantaranya adalah actants, terhubung oleh ikatan komunikasi, ikatan formal, ikatan materi, ikatan afektif serta ikatan kognitif sehingga membentuk jaringan aktor. Dari lima ikatan tersebut, ikatan formal memiliki peran paling kuat untuk mencapai tujuan Implementasi Izin Mendirikan Bangunan. Pembentukan jaringan aktor dalam Implementasi Izin Mendirikan Bangunan belum sepenuhnya sesuai dengan amanat peraturan daerah. Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja dan koordinasi yang tidak berjalan dengan baik. Sehingga perlu adanya peraturan baru pada kebijakan Izin Mendirikan Bangunan di Kota Palembang.