Daftar Isi:
  • Kesehatan anak menjadi perhatian pemerintah di berbagai negara berkembang. Meningkatkan kesehatan anak merupakan tantangan bagi negara berkembang karena pelayanan kesehatan yang buruk. Anak cenderung lebih membutuhkan pelayanan kesehatan sebab lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemilikan asuransi kesehatan pada anak dengan utilisasi pelayanan kesehatan di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dari data sekunder IFLS (Indonesian Family Life Survey) 2014. Variabel dependen utama adalah jumlah kunjungan pelayanan kesehatan pada anak. Sampel adalah individu usia 0-14 tahun sebanyak 2.472 sampel yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan model regresi negative binomial. Hasil penelitian menemukan bahwa anak yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan setidaknya satu kali kunjungan dalam 4 minggu terakhir sebesar 75,77% dan anak yang memanfaatkan pelayanan rawat inap setidaknya satu kali kunjungan dalam 12 bulan terakhir sebesar 87,50%. Utilisasi pelayanan kesehatan rawat jalan dipengaruhi persepsi kesehatan diperoleh nilai adjusted prevalence ratio 1,148 (95%CI: 1,059-1,244). Kepemilikan asuransi kesehatan berpengaruh terhadap utilisasi pelayanan kesehatan untuk rawat inap diperoleh nilai adjusted prevalence ratio 1,099 (95%CI: 1,018-1,187). Persepsi sakit sangat mempengaruhi anak dalam utilisasi pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, diharapkan pemerintah memberikan kebijakan dengan pendekatan pada keluarga untuk upaya pemeliharaan anggota keluarga, perlindungan dan peningkatan derajat kesehatan terutama bagi anak. Kepemilikan asuransi kesehatan dapat mengatasi pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk rawat inap, untuk meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan tanpa terkendala biaya pemerintah perlu menyediakan asuransi kesehatan bagi anak.