ANALISA PENGARUH INTENSITAS DAN SUDUT DATANG SINAR MATAHARI SERTA SUHU PERMUKAAN TERHADAP DAYA KELUARAN PADA SEL SURYA JENIS MONOKRISTAL
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi sumber daya energi alternatif yang sangat melimpah khususnya energi surya. Letak Indonesia berada pada daerah katulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama 10 sampai dengan 12 jam dalam sehari. Pemanfaatan energi matahari dalam pembangkitan energi listrik telah banyak dilakukan dengan menggunakan sel surya. Namun panel surya yang terpasang saat ini pada umumnya bersifat statis sedangkan posisi matahari selalu berubah sesuai dengan perubahan jam. Dengan kondisi ini maka panel surya tidak dapat menangkap secara maksimal pancaran sinar matahari sepanjang hari dan Akibatnya energi listrik yang dibangkitkan tidak maksimal. Untuk memaksimalkan pembangkitan energi listrik, panel surya perlu diatur kemiringan sudutnya agar sinar matahari tepat jatuh tegak lurus terhadap permukaan panel surya. Sudut kemiringan ditentukan dari sudut jam matahari yang merupakan hasil dari pergerakan harian matahari. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa Intensitas penyinaran pada panel surya memiliki pengaruh terhadap daya yang dihasilkan. Untuk mendapatkan daya maksimum, posisi panel diatur tegak lurus terhadap sinar datang matahari. Waktu penyinaran efektif dengan daya maksimum lebih dari 50 Watt per jamnya yaitu dari jam 10.00 WIB s/d 14.00 WIB dengan total waktu 4 jam dibulan juli di lokasi penelitian.Rata-rata daya maksimum mencapai 60,56 Watt pada jam 11.00 WIB dengan sudut kemiringan panel 0° dengan besar intensitas penyinaran matahari 54480 Lux.