ANALISIS PENGARUH JENIS DAN KOMPOSISI PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET BIOBATUBARA DENGAN CAMPURAN BIOMASSA AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET
Daftar Isi:
- Indonesia memiliki cadangan batubara kualitas rendah yang melimpah, maka dari itu diperlukan teknologi untuk memanfaatkan batubara kualitas rendah menjadi sumber energi alternatif. Salah satu teknologi pemanfaatan batubara kualitas rendah yaitu dengan pembuatan briket biobatubara. Selain memanfaatkan batubara kualitas rendah, pembuatan briket biobatubara juga akan memanfaatkan biomassa yang ketersediannya melimpah namun belum optimal pemanfaatannya. Biomassa yang digunakan pada penelitian ini adalah ampas tebu. Ampas tebu merupakan produk sampingan dari ekstraksi cairan tebu pada pembuatan gula. Pada peenelitian ini batubara peringkat rendah dan ampas tebu tersebut akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variasi jenis perekat (tapioka, oli bekas, dan sagu) dan variasi komposisi perekat (10%, 15%, 20%, 25%, 30%). Analisi dilakukan terhadap karakteristik kimia, karakteristik thermal, dan karakteristik fisik briket biobatubara. Pengujian karakteristik kimia terdiri dari kadar air bawaan (Inherent moisture), kadar zat terbang (volatile matter), dan nilai kalori (calorivic value). Karakteristik thermal yang di uji adalah waktu penyalaan awal dan lama penyalaan. Karakteristik fisik yang di uji adalah kuat tekan dan penyerapan air. Kadar air terendah yaitu 6,478% didapatkan pada briket biobatubara dengan komposisi perekat oli bekas 30%. Kadar zat terbang terendah yaitu 32,2% didapatkan pada briket biobatubara dengan komposisi perekat sagu 10%. Nilai kalori tertinggi yaitu 6471 cal/gr didapatkan pada briket biobatubara dengan komposisi perekat oli bekas 30%. Waktu penyalaan awal tercepat yaitu 11,93 menit didapatkan pada briket biobatubara dengan komposisi perekat oli bekas 30%. Waktu penyalan terlama yaitu 10,97 menit didapatkan pada briket biobatubara dengan komposisi perekat sagu 10%. Briket biobatubara dengan komposisi perekat tapioka 30% memiliki kuat tekan tertinggi yaitu 32,63 kg/cm2. Briket biobatubara dengan komposisi perekat oli bekas 30% memiliki kemampuan penyerapan air paling rendah yaitu 0,011 gr/hari.