Analisis Abrasi Pantai Pada Akses Jalan Bahumbelu – Morowali Sulawesi Tengah

Main Author: Irwan, Asep
Other Authors: Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Desain, Institut Teknologi Sains Bandung
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Institut Teknologi Sains Bandung , 2019
Subjects:
Online Access: http://journal.itsb.ac.id/index.php/JAPPS/article/view/46
http://journal.itsb.ac.id/index.php/JAPPS/article/view/46/33
http://journal.itsb.ac.id/index.php/JAPPS/article/downloadSuppFile/46/8
Daftar Isi:
  • Abrasi pantai yang terjadi pada akses jalan Bahumbelu menuju Morowali Sulawesi Tengah saat ini kondisinya sudah mengkwatirkan, lokasi yang berhadapan langsung dengan laut terbuka dan sering terjadi hantaman gelombang laut sehingga dapat mengakibatkan bibir pantai semakin mundur dan masuk ke daratan. Meskipun saat ini dibeberapa titik sudah terpasang oleh tembok laut atau sea wall namun erosi dibeberapa tempat sudah terjadi dan mengakibatkan jalan amblas terutama yang belum diapasang seawall. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis abrasi pantai dengan bantuan program GENESIS, program ini digunakan untuk memprediksikan garis pantai dalam jangka panjang sebagai reaksi terhadap kondisi gelombang pada struktur bangunan pelindung pantai. Prediksi ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kondisi eksisting sehingga dapat diketahui perubahan garis pantai yang terjadi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pengukuran lapangan yaitu berupa data kedalaman perairan, garis pantai dan data hasil pengolahan gelombang dari data angin. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan dengan kala ulang 2 tahun perubahan garis pantai terjadi abrasi sebesar 4 meter dan akresi yang terjadi sebesar 3 meter dengan volume sedimen -1360 m3. Nilai negatif pada volume sedimen tersebut menunjukkan terjadinya erosi. Pada area sekitar bangunan pelindung pantai eksisting terjadi perubahan garis pantai sebesar 3,5 meter akresi dan 4 meter abrasi. Selanjutnya hasil simulasi kala ulang 5 tahun dan 10 tahun cenderung meningkat dimana kecenderungan perubahan garis pantai masih mengikuti pola hasil tahun sebelumnya yang artinya pola akresi dan abrasi masih belum pada titik keseimbangan sehingga terjadi perubahan pola perubahan garis pantai baru. Sehingga berdasarkan hasil simulasi GENESIS didapatkan rekomendasi penanganan terhadap ancaman abrasi pada lokasi studi yaitu dengan memperbaiki tembok laut eksisting dan menambahkan struktur pelindung pantai yang dibuat sejajar pantai yaitu Revetment.