Daftar Isi:
  • Latar belakang: Stunting merupakan indikasi buruknya status gizi dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Tujuan: menganalisis riwayat posyandu dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting anak usia 6-59 bulan di Wilayah Kelurahan Siantan Hulu Kota Pontianak. Metode: Observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2019. Tempat penelitian di wilayah Kelurahan Siantan Hulu Kota Pontianak. Populasi penelitian ini adalah semua balita usai 6-59 bulan di wilayah Kelurahan Siantan Hulu Kota Pontianak. Jumlah sampel pada Penelitian ini berjumlah 94 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil: Sebagian besar balita berusia 37-60 bulan sebanyak 47,9 %, 51,1% berjenis kelamin laki-laki dan 81,9% pekerjaan orang tua swasta. Ada hubungan signifikan antara keaktifan ke Posyandu dengan kejadian stunting. Balita yang aktif ke posyandu setiap bulan memiliki peluang 0,3 kali tidak mengalami stunting dibandingkan dengan yang tidak aktif ke posyandu (OR=0,348 CI95% = 0,126 to 0,959). Ada hubungan signifikan antara ASI eksklusif dengan kejadian stunting, balita yang diberi ASI selama 6 bulan berpeluang 0,83 kali tidak mengalami stunting dibandingkan dengan yang diberi ASI secara eksklusif. Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan ibu ke Posyandu dan ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-59 Bulan.Background: Stunting is an indication of poor nutritional status and is used as a long-term indicator for child malnutrition. Objective: was to find out the history of Posyandu and Exclusive ASI with Stunting Occurrence of Children Aged 6-59 Months in the District of Siantan Hulu, Pontianak. Method: used is analytic observational with cross sectional design. This research was conducted in May 2019. The research site was in the Siantan Hulu Kelurahan of Pontianak City. The population of this research is all children under five after 6-59 months in the region of Kelantan Siulu, Pontianak. The number of samples in this study amounted to 94 people using purposive sampling technique. Results: most of the children aged 37-60 months were 47.9%, 51.1% were male and 81.9% were private parents. There was a significant relationship between activeness to Posyandu and stunting. Toddlers who are active in posyandu every month have a 0.3 times chance of not experiencing stunting compared to those who are not active in posyandu (OR = 0.348 CI95% = 0.126 to 0.959). There was a significant relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting, toddlers who were breastfed for 6 months were 0.83 times less likely to experience stunting compared to those who were exclusively breastfed. Conclusion: There is a significant relationship between the activity of mothers in Posyandu and exclusive breastfeeding with the incidence of Stunting Children 6-59 Months.