UJI EFEKTIVITAS SERBUK BIJI DUWET (SYZIGIUMCUMINI) SEBAGAI OBAT ALTERNATIF LUKA DIABETES MELLITUS

Main Authors: Lissa, Lissa, Ratnasari , Anilia, Luzyawati, Lesy
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Wiralodra , 2018
Subjects:
Online Access: http://gemawiralodra.unwir.ac.id/index.php/gemawiralodra/article/view/60
http://gemawiralodra.unwir.ac.id/index.php/gemawiralodra/article/view/60/47
Daftar Isi:
  • Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman duwet (Syzigium cumin) berdampak pada minimnya penggunaan tanaman. Sebenarnya tanaman duwet memiliki kandungan fitomyelin glukosida dalam biji sebagai alternatif penyembuhan ulkus diabetes (bisul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk biji duwet pada penyembuhan luka pada penderita diabetes mellitus. Uji keefektifan serbuk biji duwet dilakukan pada tikus jantan (Mus Muscullus) yang telah diinduksi alloksan 30 mg/kg dan setelah induksi memiliki kadar glukosa darah> 120mg/dl. Luka dibuat di kulit dorsal dengan cara memotongnya, sayatan berbentuk luka dengan panjang 1 cm dan lebar 0,3 mm. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain true eksperimental, menggunakan rancangan posttest only control group design, pengujian dilakukan hanya setelah selesainya perlakuan. Pengujian keefektifan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok eksperimen dengan perlakuan biji bubuk duwet dan kelompok kontrol positif dengan pemberian Povidone Iodine. Pengamatan penyembuhan luka dilakukan setiap hari bersamaan dengan penggantian alas kandang tikus dan memberi makan tikus. Pengamatan luka meliputi ukuran dan warna luka di sekitar luka. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk biji duwet efektif dalam penyembuhan luka diabetes. Penyembuhan luka pada kelompok eksperimen (diberikan serbuk biji duwet) lebih cepat dibandingkan dengan kontrol negatif, namun tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (diberikan povidone iodine).