GAYA DAN FUNGSI JARANAN POGOGAN DI DUSUN JIMBIR DESA SUGIHWARAS KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

Main Authors: TRIAYU.P, RIZKE, Sugito, Bambang
Format: eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan , 2017
Online Access: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/apron/article/view/18471
Daftar Isi:
  • ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesenian Jaranan Pogogan di Dusun Jimbir Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk yang berkaitan dengan rumusan masalah gaya dan fungsi, serta aspek-aspek pendukungnya mulai dari struktur pertunjukan, ragam gerak, tata busana, tata rias ,iringan, dan tata panggung. Jaranan yang berdiri pada tahun 1956 memiliki arti (1) mahkota (2) melawak/ndagel; dan (3) terpotong-potong. Objek penelitian kesenian menggunakan Jaranan Pogogan di Dusun Jimbir Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Metode  penelitian menggunakan metode Kualitatif. Data dianalisis dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang diterapkan dalam penelitian ini teori gaya dari  Soedarso Sp. Teori fungsi dalam penelitian ini menggunakan teori dari R.M Soedarsono yaitu fungsi primer dan sekunder Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut (1) struktur dalam pertunjukan mulai dari genjongan (penari putri), pogogan, kucingan, ganongan dan terakhir adalah wayang wong (wayang orang). Gerak yang dilakukan oleh penari Jaranan Pogogan dibagi menjadi 2 yaitu gerak murni dan maknawi. Pertunjukan Jaranan Pogogan memiliki style atau gaya sendiri mulai dari gerak sampai tata pentas. Waktu pementasan dilakukan pada siang hari, dengan iringan sebagai penunjang pementasan antara lain kepyek, gong, slompret, kendhang, thimplung, dan kenong laras. (2) Fungsi primer Jaranan Pogogan yaitu sebagai sarana hiburan masyarakat. Jaranan Pogogan mempunyai fungsi sekunder sebagai penunjang ekonomi, dan sebagai sarana komunikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berpijak pada teori bentuk yang menjelaskan bagaimana struktur pertunjukan dan unsur pendukungnya. Teori fungsi untuk mengetahui fungsi pertunjukan Jaranan Pogogan dalam masyarakat. Peneliti menggunakan sumber yang bersangkutan langsung dengan objek penelitian, maka dari itu penelitian ini relevan dalam upaya melestarikan kembali kesenian Jaranan Pogogan. Kata Kunci : Jaranan Pogogan, Gaya, Fungsi