Hubungan Subjective Well Being Dengan Komitmen Organisasi Pada Pekerja Yang Melakukan Work From Home Di Masa Pandemi Covid 19
Main Authors: | A. Pratiwi, Ajheng Mulamukti, Pertiwi, Mahesti, Andriany, Anissa Rizky |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Book Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Syntax Corporation
, 2020
|
Online Access: |
http://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/668 http://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/668/483 http://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/668/484 |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara subjective well being dengan komitmen organisasi pada pekerja yang melakukan WFH (work from home) selama masa pandemi covid. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 81, dan menggunakan instrument kuesioner subjective well being Diener yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia (Rostiana, 2011) dan kuesioner komitmen organisasi milik (Meyer, J.P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith, 1993) dikutip dari Mas’ud Fuad, 2004. Berdasarkan uji statistic, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara subjective well being dengan komitmen organisasi pada pekerja yang melakukan WFH (work from home). Hubungan yang ada bersifat positif, artinya semakin tinggi tingkat subjective well being pada pekerja, maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi, dan begitu pula sebaliknya.
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara subjective well being dengan komitmen organisasi pada pekerja yang melakukan WFH (work from home) selama masa pandemi covid. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 81, dan menggunakan instrument kuesioner subjective well being Diener yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia (Rostiana, 2011) dan kuesioner komitmen organisasi milik (Meyer, J.P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith, 1993) dikutip dari Mas’ud Fuad, 2004. Berdasarkan uji statistic, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara subjective well being dengan komitmen organisasi pada pekerja yang melakukan WFH (work from home). Hubungan yang ada bersifat positif, artinya semakin tinggi tingkat subjective well being pada pekerja, maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi, dan begitu pula sebaliknya