Kualitas In vitro cairan rumen kambing dengan pakan rumput lapangan yang disuplementasi ekstrak ampas serai wangi (Cymbopogon Nardus L.)
Main Authors: | Irawan Sugoro ( Pembimbing II ), La Ode Sumarlin ( Pembimbing I ), Galih Damayanti P |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://opac.fst.uinjkt.ac.id//index.php?p=show_detail&id=3948 |
Daftar Isi:
- Gas metana (CH4) yang dihasilkan ternak ruminansia tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga merefleksikan hilangnya energi pada pakan yang dikonsumsi. Upaya penurunan gas CH4 salah satunya dapat dilakukan dengan cara pemberian suplemen sebagai tambahan pakan. Ampas serai wangi hasil dari penyulingan merupakan salah satu limbah pertanian yang berpotensi sebagai pakan tambahan ternak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian suplemen ekstrak ampas serai wangi (Cymbopogon nardus L.) pada pakan ternak terhadap produksi emisi gas CH4 pada cairan rumen kambing. Penelitian ini menggunakan cairan rumen kambing, rumput lapangan, ekstrak butanol dan heksana ampas serai wangi. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan metode Hohenheim Gas Test yang diinkubasi pada suhu 39 oC selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH kontrol, cairan rumen yang disuplementasi ekstrak heksana (A) dan butanol (B) ampas serai wangi yaitu 7,21; 7,18 dan 7,06. NH3 pada kontrol, perlakuan A dan B yaitu 31,74; 40,98 dan 38,26 mMol, degradasi BO 40,53; 52,08 dan 50,87 %, degradasi NDF 79,60; 65,87 dan 55,07 %, produksi gas total 24,84; 29,54 dan 32,93 ml/200mg, produksi CH4 2,39; 3,55 dan 5,93 ml/200mg. Ekstrak ampas serai wangi dapat digunakan sebagai suplementasi pakan karena hasil fermentasi oleh mikroba rumen masih berada pada kisaran normal, tetapi hal tersebut tidak disertai dengan penurunan konsentrasi gas CH4.Kata Kunci : Serai wangi;in vitro;gas metana;ruminansia
- Vi, 77 hlm,; 28 Cm.