Tigmomorfogenesis Pertumbuhan Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) Akibat Perlakuan Irigasi Tetes dan Kabut

Main Authors: WILDA MONICHA MUKTI, Dr. Murtiningrum, S.T.P., M.Eng. dan Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc.
Format: Thesis
Terbitan: S1 TEKNIK PERTANIAN Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210850
Daftar Isi:
  • Tanaman mampu memberikan tanggapan/respon terhadap suatu gangguan mekanis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya, disebut tigmomorfogenesis. Salah satu bentuk gangguan atau rangsangan mekanik dari luar bagi tanaman adalah perlakuan irigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur morfologi dan menghitung laju pertumbuhan tanaman bangkuang akibat dari tigmomorfogenensis irigasi tetes dan kabut, dan menetapkan jenis irigasi yang sesuai untuk bengkuang. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi jumlah daun, kedalaman akar, volume tanaman, berat dasah dan berat kering tanaman, jumlah umbi, jumlah daun akhir, serta rasio berat kering tajuk akar dan umbi. Analisis yang digunakan adalah uji Anova Satu Arah, model monomolekuler dan model simple exponential growth. Perlakuan irigasi kabut memberikan hasil rerata pertumbuhan bengkuang lebih unggul pada: berat basah tajuk 269,52 g, berat kering tajuk 57,24 g, berat kering akar 3,88 g, berat basah umbi 209,62 g, berat kering umbi 31,38 g, volume akar 17,17 ml, volume umbi 202,50 ml, jumlah umbi1, dan rasio berat kering tajuk akar dan umbi 3,20. Sedangkan, untuk perlakuan irigasi tetes memberikan hasil rerata pertumbuhan umbi yang lebih unggul pada: berat basah akar 20,49 g, jumlah daun akhir 211 helai, dan panjang akar akhir 73,04 cm. Nilai laju pertumbuhan jumlah daun perlakuan irigasi tetes dan kabut yang diperoleh sebesar 0,03 dan 0,04. Sedangkan untuk laju pertumbuhan kedalaman akar perlakuan irigasi tetes sebesar 0,07 dan irigasi kabut sebesar 0,08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan irigasi kabut lebih sesuai untuk diterapkan pada budidaya bengkuang.