PRODUKSI SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN AWAL LAKTASI DENGAN METODE PENGERINGAN BERBEDA DI KOPERASI SARONO MAKMUR DAN KOPERASI SAMESTA, CANGKRINGAN, SLEMAN

Main Authors: ADITYA RENDY SAPUTRA, Ir. Yustina Yuni Suranindyah, MS., Ph.D., IPM., Prof. Dr. Ir. Budi Prasetyo Widyobroto, DESS., DEA., IPU., ASEAN Eng.
Format: Thesis
Terbitan: S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210752
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi susu selama awal laktasi pada sapi perah yang dikeringkan dengan metode pengeringan berbeda pada laktasi sebelumnya. Penelitian berlokasi di Koperasi Sarono Makmur dan Koperasi Samesta, Cangkringan, Sleman dengan menggunakan 12 ekor sapi perah laktasi. Pakan yang diberikan adalah konsentrat dan hijauan dengan pemberian yang sama dengan pemberian dari peternak. Dua belas ekor sapi perah dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 6 ekor, kelompok A yang dikeringkan secara tiba-tiba, yaitu tetap diperah 2 kali sehari dan kelompok B yang dikeringkan dengan pengurangan frekuensi, yaitu diperah 1 kali sehari selama 1 minggu sebelum masa kering. Variabel yang diamati adalah produksi susu selama 2 bulan pertama, waktu pencapaian puncak laktasi, kondisi lingkungan, dan konsumsi pakan sapi perah. Data produksi susu, kondisi lingkungan, dan konsumsi pakan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi susu dari kelompok A dan B adalah 13,33±3,89 dan 14,72±6,40 kg/hari. Pencapaian puncak produksi kelompok A dan B adalah 46,17±4,45 dan 50,83±3,34 hari setelah partus. Rerata puncak produksi susu kelompok A dan B adalah 15,97±4,07 dan 18,12±6,92 kg/hari. Kecukupan nutrien sapi perah kelompok A dan B masing-masing menunjukkan nilai positif, pada BK 2,38 dan 0,80 kg/hari; PK 0,14 dan 0,04 kg/hari; SK 0,67 dan 0,21 kg/hari; TDN 1,96 dan 0,28 kg/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah produksi susu awal laktasi, puncak produksi dan waktu pencapaian puncak produksi pada sapi perah yang dikeringkan dengan perbedaan frekuensi pada laktasi sebelumnya berada dalam kondisi yang baik. Pada kedua kelompok yang diamati kebutuhan BK, PK, SK, dan TDN terpenuhi.