EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT EMISI POLUTAN, AIR LIMBAH, SERTA LOGAM BERAT PADA ABU TERBANG, ABU DASAR, DAN OLI BEKAS DARI KEGIATAN PRODUKSI 1 kWh LISTRIK PLTU BATU BARA 660 MW PT CIREBON ELECTRIC POWER

Main Authors: Rakhmawati Nur Afifah, Dr. Endang Astuti M.Si., Dr. Deni Pranowo, S.Si., M.Si.
Format: Thesis
Terbitan: S1 KIMIA Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210628
Daftar Isi:
  • Evaluasi dampak lingkungan dari kegiatan produksi 1 kWh listrik PLTUbatu bara 660 MW milik PT Cirebon Electric Power telah dilakukan. Penelitianbertujuan untuk memperoleh data inventaris, mengetahui nilai dampak dari 12potensi dampak lingkungan, mengetahui hotspot, dan melakukan analisissensitivitas serta skenario pengelolaan dari kegiatan produksi 1 kWh listrik tersebut.Data inventaris yang diperoleh, yaitu masukan dan keluaran berupa massadan energi pada periode Januari-Desember 2020 merupakan data primer dari PTCirebon Electric Power, data sekunder yang berasal dari ecoinvent 35 APOS LCIdan jurnal internasional. Data inventaris dianalisis melalui pendekatan Life CycleAssessment (LCA) menggunakan perangkat lunak openLCA 1.10.3 dengan metodeLCIA CML-IA 2001 (midpoint) dan ecoinvent 37 LCIA method. Hasil LCIAtersebut dibandingkan dengan beberapa analisis sensitivitas dan skenario.Hasil analisis LCA menunjukkan bahwa emisi dan limbah dari kegiatanproduksi 1 kWh listrik yang memberikan potensi kerusakan terhadap 12 dampaklingkungan. Hotspot dari dampak GWP terdapat pada konsumsi listrik, hotspot daridampak ODP dan ADP terdapat pada unit proses produksi LDO (cradle), hotspotdari dampak POCP dan AP terdapat pada unit proses produksi batu bara (cradle),hotspot dari dampak EP terdapat pada unit proses boiler, serta hotspot dari dampakHTP, FAETP, FSETP, MAETP, MSETP, dan TAETP terdapat pada hasil sampingkegiatan produksi listrik berupa abu terbang dan abu dasar. Hotspot darikeseluruhan kegiatan produksi listrik berada pada unit proses boiler. Hasil analisissensitivitas menunjukkan pengaruh dari ruang lingkup terhadap dampak ODP,ADP, POCP, AP, dan GWP pada ruang lingkup gate-to-gate, sedangkan analisissensitivitas sistem siklus air, metode LCIA, dan kualitas data tidak memberikanpengaruh terhadap nilai 12 dampak lingkungan. Skenario pengelolaan abu terbang,abu dasar, dan oli bekas menunjukkan penurunan persentase terhadap dampak HTP,FAETP, FSETP, MAETP, MSETP, dan TAETP, sedangkan skenario pengelolaanrefrigeran menunjukkan penurunan persentase terhadap dampak ODP.