PENGARUH MATERIAL TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS ALFALFA TROPIK (Medicago sativa L.)

Main Authors: RICKY JUNIARDI, Ir. Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA., IPU.
Format: Thesis
Terbitan: S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210425
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh material tanam terhadap produktivitas alfalfa (Medicago sativa). Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan di lahan Laboratorium Hijauan Makanan Ternak dan Pastura, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Perlakuan material tanam yaitu penanaman dengan biji dan semaian. Penanaman dengan biji dilakukan secara langsung ke lahan. Perlakuan semai ditanam terlebih dahulu sampai berumur 2 bulan pada media pot persegi panjang dengan ukuran 20 x 7 x 10 cm2.Tanaman dapat dipindahkan ke lahan setelah umur biji yang ditanam sudah berumur 2 bulan. Masing-masing perlakuan ditanam pada plot seluas 90x120 m2 dengan jarak tanam 50 x 30 cm, tiap plot terdiri dari 12 tanaman, tiap perlakuan dilakukan 3 ulangan. Variabel yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman berupa tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang, kandungan nutrien tanaman berupa bahan kering (BK), bahan organik (BO), dan protein kasar (PK), serta produktivitas tanaman berupa produksi segar, produksi bahan kering (BK), dan produksi bahan organik (BO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman alfalfa menggunakan biji yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang berturut-turut 40,17���±9,81 cm; 39,17���±15,85 buah dan 2,56���±1,29 buah sedangkan pertumbuhan tanaman alfalfa menggunakan semaian yaitu 41,06���±14,74 cm; 51,11���±18,69 buah; dan 3,39���±0,91 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrien tanaman alfalfa menggunakan biji yaitu kandungan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar berturut-turut 26,95���±4,02; 92,44���±0,51; dan 20,24���±4,04 sedangkan kandungan nutrien tanaman alfalfa menggunakan semaian yaitu 23,88���±8,94; 92,49���±0,51; dan 18,83���±1,26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tanaman alfalfa menggunakan biji yaitu produksi segar, produksi bahan kering, dan produksi bahan organik berturut-turut 25���±0,015; 36���±0,026; 19���±0,003; dan 80���±0,074; sedangkan produktivitas tanaman alfalfa menggunakan semaian yaitu 108���±0,045; 48���±0,016; 35���±0,001; dan 89���±0,026. Data yang diperoleh selama penelitian di analisis dengan T-test. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan dengan biji disemaikan terlebih dahulu memiliki pertumbuhan dan produksi yang lebih tinggi dibanding biji yang ditanam secara langsung dilahan, namun kandungan nutrien (bahan kering, bahan organik, dan protein kasar) tidak memberikan pengaruh signifikan.