Keanekaragaman Makrozoobentos di Kawasan Konservasi Baros Kabupaten Bantul

Main Authors: SYAHRUL KURNIAWAN, Drs. Namastra Probosunu, M.Si.
Format: Thesis
Terbitan: S1 MANAJEMEN SUMBERDAYA AKUATIK Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210404
Daftar Isi:
  • Mangrove Baros merupakan kawasan hutan mangrove buatan yang tumbuh pada wilayah estuari pertemuan antara air dari Pantai Selatan Jawa dengan muara Sungai Opak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan makrozoobentos serta hubungannya dengan kualitas air di kawasan konservasi Mangrove Baros, Kabupaten Bantul. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Desember 2021 hingga Januari 2022 pada kawasan konservasi Mangrove Baros. Sampel makrozoobentos diambil pada plot ukuran 1x1 m sebanyak 5 plot pada setiap stasiun penelitian. Sampel disaring menggunakan saringan, selanjutnya diawetkan menggunakan alkohol 70%. Pengukuran sampel air menggunakan Water Quality Checker (WQC) dan titrasi di Sublaboratorium Ekologi Perairan, Departemen Perikanan, UGM. Indeks ekologi yang dianalisis meliputi kelimpahan makrozoobentos. keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman. Data kualitas air yang diukur meliputi kecerahan, suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut, dan bahan organik. Hubungan antara kelimpahan makrozoobentos dengan parameter fisika-kimia perairan dengan analisis linear berganda. Hasil pengukuran kualitas air meliputi kecerahan air 16,44-19,36 cm; suhu 15,72-26,42 °C; pH 6,49-6,57; salinitas 0,65-0,82 ‰; oksigen terlarut 2,21-2,54 mg/L; bahan organik 18,03-24,04 ppm. Kelimpahan makrozoobentos berkisar antara 19,03-19,73 ind/m2 ; indeks keanekaragaman berkisar antara 1,462-1,487; indeks keseragaman berkisar antara 0,635-0,646; dan indeks dominansi berkisar antara 0,245-0,239. Kelimpahan makrozoobentos di kawasan konservasi Mangrove Baros dipengaruhi parameter fisika-kimia perairan yang meliputi suhu perairan, pH, bahan organik, dan salinitas. Kelompok Pemuda Pemudi Baros dapat membatasi kegiatan selain konservasi untuk menjaga keanekaragaman jenis makrozoobentos. Penelitian selanjutnya dapat menambah parameter fisika-kimia lainnya seperti nitrat dan fosfat serta menambah waktu penelitian selama dua minggu sekali.