Persepsi Tenaga Kependidikan Fisipol UGM terhadap Kesejahteraan Subjektif di Masa Kebijakan Work From Home
Main Authors: | SEKAR MIRA, Nurhadi, S.Sos., Msi.,Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210385 |
Daftar Isi:
- Kebijakan WFH menjadi salah satu dari dampak kebijakan normalitas yang diperintahkan selama masa pandemi Covid-19. Yang lalu WFH menjadi sebuah kebijakan yang tentu sangat memberikan dampak dan perbedaan yang berarti, bagi Fisipol UGM yang tergolong baru dengan kebijakan ini, berusaha untuk beradaptasi dengan menyiapkan protokol peraturan hingga skema bekerja untuk seluruh pegawai. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, bahwa masih banyak pegawai Fisipol UGM yang baru pertama kali menemui kebijakan ini merasa kesulitan dan kerepotan dalam menyesuaikan kebijakan yang ada. Selama WFH telah terjadi perbedaan dari lini kehidupan bagi pegawai Fisipol UGM, dimulai dari hubungan sosial antar sesama, waktu bekerja dan lain sebagainya. Yang mana perbedaan tersebut merujuk kepada kesejahteraan subjektif dari tiap individu. Beragkat dari latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kebijakan WFH memberikan dampak pada kesejahteraan subjektif bagi pegawai Fisipol UGM. Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori subjective well being top-down. Yang mana pada teori tersebut menjelaskan bahwa informan memiliki kendali penuh atas setiap peristiwa yang pernah terjadi di hidupnya dengan bergantung pada persepsi, keyakinan juga kepribadian individu yang dimiliki oleh informan tersebut dalam menanggapi sebuah peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Pada teori ini, para informan dianggap penting untuk menjadi aktor, sebab dalam teori ini informan berperan penting untuk menentukan apakah suatu peristiwa tersebut dapat menciptakan kesejahteraan psikologis bagi dirinya atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Adapun untuk unit penelitian adalah pada level individu yaitu pegawai (Tenaga Kependidikan). Dalam penelitian kali ini memilih untuk menggunakan teknik pengambilan informan purposive sampling. Pengambilan data ini dilakukan berbagai teknik, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada analisis data, peneliti menggunakan teknik before-after untuk membandingkan perbedaan yang terjadi pada saat sebelum pandemi terjadi dan pada saat kebijakan WFH dibuat dan dijalankan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan WFH memberikan dampak kesejahteraan subjektif pada pegawai Fisipol UGM, dimulai kesejahteraan psikologis, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan ekonomi. Pada kesejahteraan psikologis, pegawai merasa bahagia dikarenakan merasa lebih banyak memiliki waktu yang lebih berkualitas, selanjutnya pada kesejahteraan sosial, pegawai Fisipol UGM cenderung lebih berbahagia selama kebijakan ini dijalankan karena memiliki lebih banyak waktu untuk dimanfaatkan kegiatan yang positif untuk berkumpul dengan keluarga. Kemudian pada kesejahteraan ekonomi, pegawai Fisipol UGM justru merasakan lebih banyak memiliki waktu untuk dapat melakukan kegiatan perekonomian yang dapat menambah pemasukan untuk kebutuhan hidup keluarga dan lain sebagainya.Kata Kunci:Work From Home, Kesejahteraan Subjektif, Pandemi Covid-19