Ketahanan Sosial Ekonomi Pelaku UMKM Fashion Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pada Pelaku UMKM Fashion Di Komunitas Jogja Muslimah Preneur)

Main Authors: NABILAH DZAKIROH, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si.
Format: Thesis
Terbitan: S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210382
Daftar Isi:
  • Pandemi Covid-19 merupakan masalah global yang sedang dihadapi tiap negara saat ini. Sejak awal kehadirannya, pandemi Covid-19 telah menimbulkan permasalahan di berbagai sektor, termasuk diantaranya sektor ekonomi. Lemahnya perekonomian yang terjadi di Indonesia merupakan efek samping dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya aktivitas jual-beli karena perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung berhemat (saving) dibanding berbelanja (spending). Penurunan aktivitas perdagangan yang terjadi memberikan dampak yang cukup serius bagi para pelaku UMKM, terlebih pelaku UMKM di bidang fashion yang sejatinya bukan merupakan produk primer. Dampak yang dirasakan oleh pelaku UMKM dapat mengancam eksistensi usaha mereka apabila tidak segera diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pelaku UMKM bidang fashion di masa pandemi Covid-19 dan bagaimana menciptakan ketahanan sosial ekonomi demi keberlanjutan usaha yang mereka jalani. Tentunya, dalam menciptakan kondisi tersebut terdapat upaya atau strategi yang mereka terapkan.Penelitian ini dilakukan terhadap pelaku UMKM fashion yang ada di Komunitas Jogja Muslimah Preneur (JMP) menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan (observasi non-partisipatif, wawancara dengan purposive sampling, dan dokumentasi). Data kemudian dianalisis dengan konsep ketahanan sosial oleh Keck & Sakdapolrak dan konsep strategi oleh Carsten Lund Pedersen & Thomas Ritter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mewujudkan ketahanan sosial ekonomi pelaku UMKM fashion komunitas JMP dipengaruhi oleh pengalaman menghadapi krisis, kemampuan mengatasi masalah, cara pandang pelaku usaha, pemanfaatan teknologi digital dan teknologi informasi, serta keterlibatan aktor luar seperti komunitas dan pemangku kebijakan. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis ketahanan yang terbentuk, yakni ketahanan jenis survival, kontinuitas, dan pertumbuhan.