Karakteristik Petrologi Batuan Vulkanik Penyusun Bawah Permukaan Kaldera Kompleks Gunung Api "HP" Berdasarkan Data Sumur Pemboran "X" di Pulau Jawa

Main Authors: HANNA PRAJNA P, Dr. Ir. Agung Harijoko, S.T., M.Eng., IPM., Dr. Haryo Edi Wibowo, S.T., M.Sc.
Format: Thesis
Terbitan: S1 TEKNIK GEOLOGI Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210351
Daftar Isi:
  • Kompleks Gunung Api "HP" merupakan bagian dari rangkaian gunung api Kuarter di Pulau Jawa. Berdasarkan penelitian terdahulu dari data permukaan, pembentukan kompleks gunung api ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu pra-kaldera, pembentukan kaldera, dan pasca-kaldera dengan produk vulkanisme yang tersusun dari lava dan endapan piroklastik berkomposisi plagioklas, piroksen, mineral opak, mineral oksida, gelas vulkanik, dan litik batuan. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petrologi batuan dan estimasi batas endapan pra, pembentuk, dan pasca-kaldera Kompleks Gunung Api "HP" berdasarkan data bawah permukaan sumur pemboran "X". Penelitian didahului dengan identifikasi karakteristik sampel cutting secara binokuler, petrografi, dan pendekatan stratigrafi untuk kemudian dijadikan dasar dalam penentuan batas dari tiap-tiap fase aktivitas vulkanisme di Kompleks Gunung Api "HP". Hasil penelitian menunjukkan bahwa endapan pra-kaldera dan pasca-kaldera tersusun dari breksi tuf, tuf, dan lava andesit, sedangkan endapan pembentuk kaldera tersusun dari tuf tebal mengandung pumis. Berdasarkan komposisi mineraloginya, secara keseluruhan batuan tersusun dari plagioklas, orthopiroksen, klinopiroksen, hornblend, mineral opak, mineral oksida, gelas vulkanik, litik batuan, pumis, dan skoria. Berdasarkan teksturnya, batuan memiliki tekstur porfiritik, vitrovirik, trakitik, vesikuler, intersertal, glomeroporfiritik, sieve dan zoning pada plagioklas, jejak perlit pada pumis, serta sferulit pada gelas vulkanik. Hasil korelasi dengan kolom stratigrafi menunjukkan batas endapan pra dan pembentuk kaldera adalah 1517 mMD atau 97 mdpl, sedangkan batas endapan pembentuk dan pasca-kaldera adalah 987 mMD atau 604 mdpl. Batas ini lebih dalam dari perkiraan kedalaman endapan berdasarkan data sayatan geologi regional, tetapi hal tersebut masih wajar karena pembuatan sayatan regional belum dikorelasi dengan struktur bawah permukaan.