Studi Eksperimental Pengaruh Jarak Antar Elektroda Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis pada Sambungan Las MIG Tandem Aluminium Paduan AA5083

Main Authors: MUHAMMAD AFIF F, Prof. Ir. M. Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D. IPM., ASEAN Eng
Format: Thesis
Terbitan: MAGISTER TEKNIK MESIN Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
MIG
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210341
Daftar Isi:
  • Aluminium paduan AA5083 banyak digunakan dalam industri konstruksi, otomotif dan perkapalan karena memiliki sifat-sifat fisik dan mekanis yang baik, yaitu bobot yang ringan, kekuatan tarik tinggi, sifat mampu las yang baik dan tahan terhadap korosi. Salah satu metode penyambungan yang banyak digunakan adalah teknik pengelasan metal inert gas (MIG) karena dapat menghasilkan sambungan las dengan kekuatan mekanik yang tinggi dibandingkan dengan teknik penyambungan lainnya. Pengelasan ini memiliki keterbatasan apabila pelat yang akan disambung cukup tebal karena membutuhkan pengelasan beberapa kali (multi-run) sehingga memakan waktu yang relatif lama. Penggunaan metode pengelasan tandem dinilai dapat mempersingkat waktu produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat mekanis las yang baik dari pengelasan multi-run dan tandem. Bahan aluminium paduan AA5083 dengan tebal 4 mm disambung menggunakan metode las MIG dan elektroda ER5356 yang terintegrasi pada mesin penggerak otomatis. Setelah proses pengelasan dilakukan pengukuran distorsi dan pengamatan struktur makro-mikro pada sambungan las menggunakan mikroskop optik. Pengujian mekanis yang dilakukan meliputi uji kekerasan mikro Vickers, uji tarik dan uji perambatan retak fatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelasan tandem dapat mempercepat proses pengelasan namun memiliki kekuatan mekanis yang lebih rendah karena ukuran butiran las yang kasar dibandingkan pengelasan multi-run. Selain itu, distorsi yang terjadi pada pengelasan tandem lebih besar dibandingkan dengan pengelasan multi-run akibat masukan panas (heat input) pada las tandem yang tinggi. Sambungan las tandem 50 mm mengalami penurunan umur fatik 30,91% dibandingkan las multi-run dengan nilai konstanta paris C = 3,71 x 10-12 dan n = 5,2548. Hal ini diakibatkan karena pengaruh dari bentuk butiran yang lebih kasar.