PERBANDINGAN DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT, BUAH, DAN BIJI MARKISA KUNING (Passiflora edulis Sims) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans ATCC 25175

Main Authors: CRESTI N. DWIATMA, Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D., drg. Heni Susilowati, M.Kes., Ph.D.
Format: Thesis
Terbitan: S1 KEDOKTERAN GIGI Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210275
Daftar Isi:
  • Bakteri Streptococcus mutans (S. mutans) merupakan bakteri yang dapat menyebabkan karies gigi. Kulit, buah, dan biji markisa kuning (Passiflora edulis Sims) memiliki kandungan fitokimia yang berbeda-beda seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Kandungan fitokimia tersebut diketahui memiliki kemampuan antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan daya antibakteri ekstrak kulit, buah, dan biji markisa kuning terhadap pertumbuhan bakteri S. mutans ATCC 25175. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi sumuran (well diffusion) dan makrodilusi. Uji difusi sumuran dilakukan dengan kultur bakteri pada kelompok perlakuan diberi ekstrak kulit, buah, dan biji dengan konsentrasi 40% sementara kontrol positif diberi klorheksidin 0,12% dan kontrol negatif tidak diberi perlakuan. Inkubasi dilakukan pada suhu 37ºC selama 24 jam selanjutnya diukur zona hambatnya. Uji makrodilusi dilakukan dengan serial dilusi dari masing masing ekstrak sebanyak sepuluh kali mulai dari konsentrasi 40%. Tabung yang berisi media (tanpa bakteri) digunakan sebagai pembanding atau standar dari tabung lainnya untuk pengukuran uji makrodilusi. Inkubasi dilakukan pada suhu 37ºC selama 24 jam. Nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) adalah konsentrasi terendah dari setiap ekstrak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil uji statistik One Way ANOVA dari data zona hambat menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok (p<0,05). Hasil uji post hoc dengan metode Dunnett T3 menunjukkan bahwa seluruh perlakuan signifikan terhadap kontrol negatif. Perbedaan tidak bermakna ditunjukkan ekstrak buah 40% dengan kontrol positif. Hasil uji MIC secara berurutan dari ekstrak kulit, buah, dan biji yaitu 5%, 0,94%, dan 0,31%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji markisa kuning menunjukkan daya antibakteri yang paling besar dibanding kulit dan buahnya terhadap bakteri S. mutans ATCC 25175.