HUBUNGAN PATOGEN PEMBENTUK BIOFILM TERHADAP PERBAIKANINFEKSI LUKA PASCA ANTIBIOTIK DEFINITIF

Main Authors: WILDAN RISWANTO, Dr, dr Andaru Dahesihdewi M,Kes Sp,PK (K), Dr. dr Umi S Intansari M.Kes Sp.PK (K)
Format: Thesis
Terbitan: PATOLOGI KLINIK Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210267
Daftar Isi:
  • Latar belakangLuka sering terinfeksi karena rusaknya integritas kulit dan rawat inap yang berkepanjangan. Flora normal kulit pasien yang berkolonisasi dapat menimbulkan infeksi luka. Biofilm adalah suatu selaput/lapisan polisakarida yang dihasilkan oleh bakteri yang menempel pada permukaan. Biofilm telah dikenal berperan penting dalam patogenesis infeksi pada manusia. Deteksi biofilm diharapkan dapat mengevaluasi perbaikan infeksi luka pada pasien yang telah mendapat antibiotik definitif dan dijadikan panduan bagi klinisi dalam tatalaksana infeksi luka.TujuanPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan patogen pembentuk biofilm terhadap perbaikan infeksi luka pasca antibiotik definitif.Metode Penelitian berdesain kohort prospektif pada pasien infeksi luka di RSUP Dr. Sardjito. Kriteria inklusi adalah pasien yang menjalani rawat inap dengan infeksi luka dan terdapat hasil pemeriksaan kultur dasar luka yang pertama dengan pertumbuhan bakteri yang signifikan sebagai patogen. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan hasil kultur yang menunjukkan polimikrobia. Perbaikan infeksi luka dievaluasi dalam 14 hari setelah pemberian antibiotik definitif. Luka mengalami perbaikan bila pada luka tidak ditemukan eritema, bengkak dan pus pada status lokalis pasien. Hubungan pembentukan biofilm oleh patogen penyebab infeksi luka terhadap perbaikan status lokalis diuji dengan statistik chi-square dan diestimasi dengan risiko relatif (RR). Analisis lebih lanjut menggunakan analisis multivariat dengan regresi logistik. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 25. Hasil dan Pembahasan Didapatkan 50 subjek pasien infeksi luka dengan rerata usia 50 (21-80) tahun, laki-laki 54,0% dan perempuan 46%. Pada penelitian ini didapatkan 27 subjek memiliki patogen pembentuk biofilm dan 23 subjek memiliki patogen bukan pembentuk biofilm. Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen penyebab biofilm terbanyak (22,2%). Patogen pembentuk biofilm memiliki kemungkinan perbaikan 0,24 kali lebih rendah dibandingkan dengan patogen bukan pembentuk biofilm.Simpulan Pasien infeksi luka dengan patogen pembentuk biofilm memiliki kemungkinan lebih rendah 0,24 kali untuk mengalami perbaikan dalam 14 hari pasca antibiotik definitif dibandingkan dengan patogen bukan pembentuk biofilm.