SKOR AWAL DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION SEBAGAI PREDIKTOR KEMATIAN PADA PASIEN ANAK DENGAN DENGUE SHOCK SYNDROME
Main Authors: | SAMLEK E SUNBANU, dr. Eggi Arguni, M.Sc, PhD, SpAK, dr. Desy Rusmawatiningtyas, M.Sc, SpAK |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS Universitas Gadjah Mada
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210230 |
Daftar Isi:
- Latar belakang. Mortalitas dengue shock syndrome (DSS) pada anak masih cukup tinggi yaitu sebesar 12-44%. Disseminated intravascular coagulation (DIC) merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan mortalitasdengan prevalensi sekitar 82%, yang ditandai adanya aktivasi pada jalur koagulasi sistemik. Penilaian skor awal DIC menggunakan sistem skor dari International Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH) dapat membantu mendiagnosis dan tatalaksana DIC serta dapat memprediksi kematian pada pasien anak dengan DSS. Tujuan. Untuk mengetahui apakah skor awal DIC dapat digunakan sebagai prediktor kematian pada anak dengan DSS. Metodologi penelitian. Penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan metode kohort retrospektif. Populasi penelitian adalah anak dengan DSS di RSUP Dr. Sardjito sejak Januari 2017 sampai Juni 2021 yang memenuhi kriteria inklusiyaitu berusia 1 bulan sampai 18 tahun, parameter laboratorium diambil dalam 24 jam pertama sejak terdiagnosis DSS dan kriteria eksklusi yaitu anak dengan kelainan hematologi, faktor koagulasi bawaan dan kelainan hepatobilier. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk menentukan hubungan skor awal DIC >5 dengan luaran kematian. Analisis kesintasan Kaplan-Meier dilakukan untuk mengetahui ketahanan hidup pasien di 6 dan 12 jam pertama sejak pasienterdiagnosis DSS. Analisis data dilakukan dengan SPSS for Window versi 22. Hasil. Terdapat 158 pasien anak DSS dalam periode penelitian. Tiga puluh empat anak dengan DSS yang dihitung skor awal DIC dianalisis. Jumlah subyek laki-laki20 (58,8%), usia >5 tahun 24 (76,0%), status gizi baik 21 (61,8%) dengan median length of stay 5 hari (3-7). Saturasi oksigen 98% (97-99) dan median tingkat kesadaran pediatric GCS 13. Profil laboratorium median hematokrit 40,9% (32,944,9), trombosit 20500 u/L (14000-32000), PT 17,8 detik (14,9-25,3), kadar fibrinogen 123 mg/dL (106-184) dan kadar D-dimer 832,5 ng/mL (362-1119). Skor awal DIC 5 25 (73,5%) dengan luaran kematian sebanyak 9 (36,0%)mempunyai ketahanan hidup sebesar 92% dalam 6 jam pertama. Ketahanan hidup dalam 6 jam setiap komponen DIC berupa trombosit 50000 u/L (93,8%), fibrinogen <100 mg/dL (100%), D-dimer 1000 ng/mL (85,7%). Kesimpulan. Skor awal DIC 5 dapat digunakan sebagai prediktor kematian sebesar 8% pada 6 jam pertama setelah terdiagnosis DSS.