Analisis Pengaruh Kualitas Permukiman Perkotaan Terhadap Surface Urban Heat Island (SUHI) di Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta
Main Authors: | FIEL UNGGUL P G L, Dr. Emilya Nurjani, S.Si., M.Si, Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
MAGISTER ILMU LINGKUNGAN Universitas Gadjah Mada
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210221 |
Daftar Isi:
- Laju urbanisasi yang tinggi mendorong terjadinya kepadatan populasi di kawasan perkotaan yang mengurangi kawasan hijauan sehingga berdampak pada meningkatnya tampungan panas (heat) pada lapisan permukaan lahan dan material bangunan serta berkontribusi pada meningkatnya suhu udara dan suhu permukaan di kawasan perkotaan (Oke, 1982). Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota yang berkembang cukup dinamis dengan dominasi lahan terbangun menunjukkan adanya fenomena iklim perkotaan yang unik salah satunya berkaitan dengan adanya SUHI. Penelitian-penelitian tentang SUHI selama ini belum banyak mengungkapkan pengaruh timbal baliknya terhadap lingkungan terdampak khususnya pada kawasan permukiman. Di sisi lain, fenomena kenaikan suhu khususnya terkait SUHI dalam jangka panjang dari kualitas permukiman perkotaan belum banyak dikaji. Padahal, permukiman sebagai lingkungan terbangun memiliki fungsi penting dalam menunjang kehidupan dan penghidupan penduduk di perkotaan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik sebaran SUHI pada kawasan permukiman di Kota Yogyakarta secara spasial serta menganalisis pengaruh kualitas permukiman terhadap SUHI. Metode yang digunakan yaitu melalui pengolahan citra satelit Landsat 8 yang menghasilkan data dan analisis suhu permukaan lahan, analisis kualitas permukiman, serta analisis persepsi masyarakat terhadap fenomena SUHI untuk kemudian dianalisis lebih lanjut pengaruhnya secara statistik regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian, persentase (%) pengaruh dari variabel-variabel kualitas permukiman yang secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi nilai SUHI, menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,190 yang artinya variabel-variabel kualitas permukiman yang berpengaruh secara simultan terhadap intensitas SUHI hanya sebesar 19%, sedangkan 81% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain di luar persamaan regresi (Y = 1,122 + 0,019 + 0,032 + (- 0,024) + (- 0,085) + (- 0,037) + (- 0,086) atau variabel yang tidak diteliti. Sedangkan, dari hasil persepsi masyarakat terungkap bahwa masyarakat merasakan adanya SUHI namun tidak disertai dengan upaya mitigasi terhadap SUHI disebabkan oleh kurangnya pengetahuan.