LUARAN ANAK DEMAM REMATIK AKUT DENGAN RIWAYAT CHOREA SYDENHAM
Main Authors: | SAMLEK E SUNBANU, Prof. dr. Sunartini, Ph.D, SpAK, dr. Sasmita Nugraha, Sp.AK |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
ILMU KESEHATAN ANAK Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210215 |
Daftar Isi:
- Latar belakang. Demam rematik akut (DRA) merupakan salah satu penyakit jantung dapatan (acquired heart disease) yang memiliki berbagai gejala klinis dengan insidensi sekitar 8-51 per 100.000 anak. Chorea sydenham merupakan salah satu manifestasi DRA berupa gerakan involunter yang tidak terkontrol dan tidak bertujuan. Pengendalian faktor prediktor seperti kepatuhan pemberian profilaksis sekunder, kebersihan tempat tinggal, pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta pentingnya nutrisi berperan dalam kejadian demamrematik akut berulang. Tujuan. Mengamati, memonitor dan memberikan intervensi pada pasien DRA secara terpadu dan menyeluruh agar tidak terjadi DRA dan chorea sydenham berulang sehingga mempunyai kualitas hidup dan prognosis yang lebih baikMetode. Penelitian ini adalah direct observational time series dan intervensi terhadap subjek anak laki-laki usia 8 tahun 10 bulan yang terdiagnosis DRA dengan riwayat chorea sydenham. Intervensi terhadap setiap luaran meliputikejadian DRA berulang, chorea Sydenham berulang, ballismus maupun paralitik chorea, obsesif kompulsif, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, status gizi, kualitas hidup serta perilaku hidup bersih dan sehat semua anggota keluarga.Hasil. Telah dilakukan pemantauan selama 12 bulan terhadap subyek penelitian. Luaran utama pada pasien ini yaitu tidak terdapat kejadian DRA berulang dengan manifestasi klinis berupa chorea Sydenham. Luaran status gizi cukup baik,begitupun dengan kualitas hidup. Pemantauan luaran progresivitas lesi pada katup jantung berupa moderate mitral regurgitation tidak diketahui sampai akhir pemantauan.Kesimpulan. Pengendalian faktor prediktor berupa kepatuhan profilaksis sekunder, kebersihan tempat tinggal, pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta peran nutrisi sangat penting terhadap kejadian DRA berulang.