Faktor Prediktor Kematian Bayi dengan Sindrom Aspirasi Mekonium
Main Authors: | ALIFA NOVIA FEBRIANI, Dr. dr. RR Ratni Indrawanti, SpAK, dr. Alifah Anggraini, M.Sc., SpAK |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/210125 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang. Sindrom aspirasi mekonium merupakan salah satu penyebab gangguan respirasi yang cukup sering pada bayi cukup bulan. Meskipun kejadian sindrom aspirasi mekonium telah menurun dalam dekade terakhir, namun angka kematian karena sindrom aspirasi mekonium masih berkisar 10-40%. Mengetahui faktor-faktor prediktor kematian dapat memperbaiki prognosis serta mencegah pasien dari kematian.Tujuan. Mengetahui jenis kelamin laki-laki, skor APGAR menit kelima kurang lebih 3, kebutuhan ventilasi mekanik, hipertensi pulmonal persisten, sepsis, terapi surfaktan, dan adanyaatelektasis dan atau air leak syndrome sebagai faktor prediktor kematian bayi dengan sindrom aspirasi mekoniumMetode penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kohort retrospektif pada bayi dengan sindrom aspirasi mekonium yang dirawat diPerinatologi atau NICU RSUP Dr. Sardjito. Data sekunder diambil dari rekam medispasien bayi sejak periode Januari 2015 sampai Desember 2020. Analisis multivariat dengan regresi logistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan kematian.Hasil. Didapatkan 117 bayi dengan sindrom aspirasi mekonium yang memenuhi kriteriaeligibilitas dengan rerata usia kehamilan dan berat lahir adalah 39,16 (1,2) minggu dan 3022,3 (522,8) gram. Dua puluh sembilan (21,64%) bayi mati. Hasil analisis bivariatdidapatkan resusitasi kompresi dengan atau tanpa obat, skor APGAR menit kelima kurang dari 3, kebutuhan ventilasi mekanik, hipertensi pulmonal persisten, terapi surfaktan, danadanya atelektasis dan atau air leak syndrome berbeda bermakna secara statistik. Analisis multivariat dengan regresi logistik didapatkan faktor yang berhubungan dengankematian adalah skor APGAR menit kelima kurang dari 3 (RR 7,86, IK 95% 1,39-44,16), kebutuhan ventilasi mekanik (RR 14,92, IK 95% 1,48-150,43), hipertensi pulmonalpersisten (RR 3,95, IK 95% 1,08-14,39), dan adanya atelektasis dan atau air leak syndrome (RR 8,44, IK 95% 1,814-39,34).Kesimpulan. skor APGAR menit kelima kurang dari 3, kebutuhan ventilasi mekanik, hipertensi pulmonal persisten, dan adanya atelektasis dan atau air leak syndrome merupakan faktor prediktor independen kematian.