Kejadian Tidak Diinginkan Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) pada Terapi Osteoarthritis
Main Authors: | NI KADEK PUTRI DIANA, apt. Niken Nur Widyakusuma, M.Sc., apt. Fivy Kurniawati, M.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
S1 FARMASI Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/209884 |
Daftar Isi:
- Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi kronis jangka panjang yang dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas. Golongan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) sering digunakan pada terapi OA karena efektif untuk mengatasi nyeri, tetapi penggunaan OAINS diketahui berisiko tinggi terjadi kejadian tidak diinginkan (KTD). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi golongan OAINS yang menyebabkan KTD pada terapi OA dan melakukan peninjauan terhadap manifestasi klinisnya.Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang hasil akhirnya berupa narrative review dan studi deskriptif dengan metode pengambilan data dari hasil wawancara yang mengkaji terkait KTD penggunaan OAINS pada terapi OA. Pencarian literatur dilakukan melalui database daring seperti Pubmed, GoogleScholar, Scopus, dan ScienceDirect dengan menggunakan kata kunci utama "Osteoarthritis","Adverse Drug Reactions" dan "NSAID". Seleksi literatur dilakukan berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan.Dilakukan analisis terhadap 13 artikel yang lolos seleksi. Hasil review menunjukkan golongan OAINS yang menyebabkan KTD pada terapi OA adalah Aceclofenac, Celecoxib, Dexibuprofen, Etodolac, Ibuprofen, Lornoxicam, Meloksikam, Nabumeton, Naproxen, Natrium Diklofenak, Pelubiprofen, dan Polmacoxib. Manifestasi klinis KTD yang muncul sebagian besar berupa gangguan gastrointestinal yaitu banyak terjadi berupa dispepsia, nyeri abdominal, perut kembung, mual, dan diare. Berdasarkan hasil wawancara dengan apoteker di RSA UGM, diketahui manifestasi klinis KTD yang muncul adalah dispepsia dan nyeri abdominal yang disebabkan oleh penggunaan Natrium Diklofenak.