Analisa Perilaku Aliran Air pada Jaringan Saluran Daerah Irigasi Rawa (DIR) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dadahup dengan Penggunaan Pintu Pengatur
Main Authors: | M. IHSAN ARIF, Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D., Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
MAGISTER TEKNIK PENGELOLAAN BENCANA ALAM Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/209748 |
Daftar Isi:
- Daerah Irigasi Rawa (DIR) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dadahup pernah menjadi bagian dalam proyek pengembangan lahan gambut sejuta hektar yang dilaksanakan pada tahun 1995 hingga tahun 1999 proyek dihentikan. Pembukaan lahan secara serentak yang kurang memperhatikan konsep reklamasi rawa menyebabkan banjir yang menggenangi lahan pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan mengkaji perilaku aliran air yang diantaranya adalah debit dan tinggi muka air aliran di daerah irigasi rawa (DIR) Dadahup dalam kondisi eksisting dan pada saat dipasang bangunan pengatur dan menganalisa perbedaan antara pengaruh masukan aliran dari skenario kondisi eksisting, skenario pintu pengatur pada saluran sekunder yang dihubungkan ke Sungai Mangkatip ditutup, dan skenario pintu pengatur aliran ditutup pada saluran sekunder yang dihubungkan dengan Sungai Barito dan Sungai Kapuas Murung. Melalui penelitian ini dan berdasarkan kondisi DIR Dadahup sekarang, perilaku aliran air dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS dengan memodelkan bangunan pengatur air berupa ambang dilengkapi dengan pintu sorong dengan skenario buka tutup pada saluran sekunder yang dihubungkan dengan Sungai Barito, Sungai Mangkatip dan Sungai Kapuas Murung. Salah satu dari hasil simulasi menunjukkan ketika pintu pintu pengatur aliran ditutup pada saluran sekunder yang dihubungkan dengan Sungai Mangkatip, aliran yang masuk berasal dari Sungai Barito dan Sungai Kapuas Murung mengubah perbedaan elevasi muka air pasang tertinggi dan surut terendah menjadi lebih kecil dengan tinggi muka air pasang turun hingga 4 cm dari kondisi eksisting namun tinggi muka air surut naik hingga 9 cm.