Pengaruh Aplikasi Asam Giberelin dan Jamur Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Putih (Allium sativum L.) "Lumbu Putih" di Dataran Rendah
Main Authors: | GURUH SETIANTO, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc., Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
MAGISTER AGRONOMI Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/209402 |
Daftar Isi:
- Budidaya bawang putih (Allium sativum L.) di dataran rendah memiliki kendala iklim yang tidak sesuai dengan kebutuhan lingkungan tumbuh. Bawang putih yang dibudidayakan di dataran tinggi menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan di dataran rendah. Kondisi lingkungan di dataran rendah dicirikan dengan suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah. Ketidaksesuaian kondisi lingkungan tanaman bawang putih di dataran rendah mempengaruhi fisiologi dan pertumbuhan tanaman. Beberapa teknologi budidaya diterapkan untuk meningkatkan pertumbuhan bawang putih di dataran rendah, antara lain pemanfaatan zat pengatur tumbuh dan agen hayati yang mendukung pertumbuhan. Seperti Asam Giberelin (GA3) yang merangsang pemanjangan sel, pertumbuhan tunas dan Jamur Mikoriza Arbuskula (JMA) yang mendorong serapan hara dari tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perlakuan GA3 dan JMA terhadap pertumbuhan dan hasil bawang putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengka (RAKL) Faktorial Oversite yang terdiri dari dua lokasi. Lokasi pertama tanpa GA3 dan lokasi kedua diberi perlakuan GA3 500 ppm. Setiap lokasi diberi perlakuan JMA dua gram per tanaman dan tanpa JMA. Pengujian hasil Analisis Varians pada taraf 5%, kemudian dilanjutkan dengan Uji Tukey HSD Post Hoc pada taraf 5% apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua faktor tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan GA3 meningkatkan serapan N jaringan tanaman, kandungan giberelin endogen, kadar klorofil a, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot daun khas, jumlah siung namun menurunkan luas permukaan akar dan panjang akar total. Perlakuan JMA meningkatkan presentase infeksi mikoriza, serapan N, P, K jaringan tanaman, kandungan giberelin endogen, lebar daun, tinggi tanaman, luas permukaan akar, panjang akar total, volume akar, bobot segar tajuk, umbi, akar, bobot kering tajuk, umbi dan diameter umbi panen. Perlakuan GA3 dan JMA meningkatkan pertumbuhan tanaman tetapi belum dapat mendukung dalam translokasi asimilat ke umbi sehingga belum dapat meningkatkan hasil produksi bawang putih.