Keberhasilan Perbanyakan Vegetatif 23 Genotipe Terseleksi Cendana Melalui Teknik Grafting
Main Authors: | ILHAM NURAHMAD SATRIO UTAMA, Dr. Yeni W. N. Ratnaningrum, S.Hut., M.Sc., Dr. Ir. Eny Faridah, M.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
S1 KEHUTANAN Universitas Gadjah Mada
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/208683 |
Daftar Isi:
- Pengembangan metode perbanyakan vegetatif pada cendana (Santalum album Linn.) sangat penting untuk produksi massal genotipe terseleksi. Dalam pengembangan breeding house, dibutuhkan individu dewasa yang mampu memproduksi bunga dalam jangka waktu singkat. Teknik top-cleft grafting dianggap paling efektif untuk cendana. Penelitian ini mengkaji kompatibilitas grafting cendana dengan scion dari 23 genotipe terseleksi, yang di-grafting dengan dua tipe rootstock dalam unit eksperimen yang terpisah. Ke-23 genotipe terseleksi memiliki keunggulan karena memiliki alel langka, heterozigositas tinggi, kadar santalol tinggi, maupun outcrossing rate tinggi. Genotipe terseleksi berasal dari tiga ras lahan di Gunung Sewu (Imogiri, Srigethuk dan Goa Pindul). Secara terpisah, ke-23 genotip ini di-grafting dengan dua tipe rootstock meliputi: (1) tipe A: semai generatif berusia 4 bulan dengan diameter 4,1 mm yang berasal dari induk terseleksi dan ditanam dalam polybag; dan (2) tipe B: semai berusia 4 bulan hasil permudaan alam dengan diameter 3,8 mm yang tumbuh secara alami di areal tegakan cendana.Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 23 genotipe sebagai sumber variasinya. Pada unit eksperimen pertama, 115 scion (23 genotipe, masing-masing 5 scion) di-grafting dengan tipe rootstock A. Untuk unit eksperimen kedua, 115 scion (23 genotipe, masing-masing 5 scion) di-grafting dengan tipe rootstockB. Pengamatan dilakukan selama 8 minggu dengan parameter persentase keberhasilan, pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, kekokohan semai dan jumlah daun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 23 genotipe yang diujikan, genotipe 2 menunjukkan hasil yang terbaik dengan presentase keberhasilan 80%. Rootstock B menghasilkan kompatibilitas lebih besar (52%) sedangkan tipe A (47%). Dalam 8 bulan, hasil grafting siap berbunga. Untuk membangun breeding house, direkomendasikan untuk menggunakan genotipe dari ras lahan Imogiri sebagai scion dan semai hasil permudaan alam berusia 4 bulan dengan diameter 3,8 mm sebagai rootstock.