PENAKSIRAN NILAI EKONOMI WISATA HUTAN PINUS LIMPAKUWUS DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN
Main Authors: | INTAN CAHYA MUKTI, Agus Affianto, S.Hut., M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis |
Terbitan: |
S1 KEHUTANAN Universitas Gadjah Mada
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/198696 |
Daftar Isi:
- Wisata Hutan Pinus Limpakuwus merupakan salah satu bentuk pemanfaatan jasa lingkungan berbasis ekowisata. Layanan fasilitas yang ditawarkan wisata ini menimbulkan pengalaman dan kepuasan berwisata, Hal tersebut menjadi dasar keputusan berkunjung dengan kesediaan pengeluaran biaya perjalanan oleh wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menaksir nilai ekonomi dengan metode biaya perjalanan (travel cost method) dan menaksir gambaran pendapatan yang diperkirakan (expected revenue) objek Wisata Hutan Pinus Limpakuwus.Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner terhadap 100 responden yaitu pengunjung Hutan Pinus Limpakuwus pada bulan Desember 2020 dengan metode accidental sampling. Penaksiran nilai ekonomi menggunakan metode biaya perjalanan (travel cost method) dengan pendekatan model situs tunggal (single site) dan didasarkan pada zona asal wisatawan. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis biaya perjalanan.Nilai ekonomi Wisata Hutan Pinus Limpakuwus ditaksir sebesar Rp8.089.783.684,00 per tahun dengan nilai surplus konsumen sebesar Rp7.936.088.419,00 per tahun. Perkiraan penerimaan pendapatan (expected revenue) pada harga tiket Rp15.000,00 menghasilkan Rp1.524.031.955,00 dengan jumlah pengunjung sebanyak 101.602 orang. Jumlah pengunjung tersebut lebih rendah 15% daripada jumlah kunjungan pada tahun 2019. Penerimaan pendapatan dapat ditingkatkan sampai dengan harga tiket sebesar Rp66.000,00 untuk mencapai penerimaan maksimum. Penerapan harga tersebut ditaksir penerimaan pendapatan sejumlah Rp3.347.508.012,00 per tahun dengan nilai surplus konsumen sebesar Rp5.943.616.078,00. Terdapat kenaikan pendapatan 120% dari pendapatan pada harga tiket yang berlaku saat ini.