Spatial Analysis of Drought Index in Kampar Watershed Riau Province
Main Authors: | Ersyi Darfia, Novreta, Rahmalina2, Widdya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Infrastruktur
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/infrastruktur/article/view/1010 http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/infrastruktur/article/view/1010/726 |
Daftar Isi:
- Global warming has increased the frequency and intensity of extreme climate events such as drought. Mitigation to reduce the impact caused by drought needs to be done. However, information about land drought is still lacking at this time. Information about surface conditions is needed both in the form of numerical data and spatial data. Along with technological advances, a spatial information area can be done easily. Geographical information systems have a very good ability to visualize spatial data and its attributes. This study aims to map the distribution of drought indices in the Kampar River Basin (DAS) of Riau Province. It is hoped that this research can provide spatial information on the spread of drought indexes so that action can be taken to avoid or reduce the impact of such drought. There are two main analyzes conducted in this study, namely the analysis of the drought index using the KBDI method and the spatial analysis of the drought index of the KBDI method. Spatial analysis shows the results that the nature of drought at the study site is dominated by the nature of "Medium". The "High" drought began in June and ended in September with the largest "High" drought occurring in July and August. In the Kampar watershed there is no "Extreme" drought. Drought in the category of "Low" occurred in November and December.
- Pemanasan global telah meningkatkan frekuensi dan intensitas peristiwa iklim ekstrem seperti kekeringan. Penanggulangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kekeringan perlu dilakukan. Akan tetapi informasi mengenai kekeringan lahan masih kurang untuk saat ini. Informasi mengenai kondisi keadaan permukaan diperlukan baik dalam bentuk data numerik maupun data spasial. Seiring dengan kemajuan teknologi, informasi spasial suatu wilayah dapat dilakukan dengan mudah. Sistem informasi geografis memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran indeks kekeringan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar Provinsi Riau. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan informasi spasial penyebaran indeks kekeringan sehingga dapat diambil tindakan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari kekeringan tersebut. Terdapat dua analisis utama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu analisis indeks kekeringan menggunakan metode KBDI dan analisis spasial indeks kekeringan metode KBDI tersebut. Analisis spasial menunjukkan hasil bahwa sifat kekeringan di lokasi penelitian didominasi oleh sifat “Sedang”. Kekeringan dengan kategori “Tinggi” dimulai pada bulan Juni dan berakhir di bulan September dengan sebaran kekeringan “Tinggi” terbesar terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Pada DAS Kampar tidak terjadi kekeringan “Ekstrim”. Kekeringan dengan kategori “Rendah” terjadi pada bulan November dan Desember.