KEMAMPUAN GURU MI MENGINTEGRASIKAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MIN MITRA FTK UIN AR-RANIRY
Main Author: | Oviana, Wati |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) AR-RANIRY DARUSSALAM BANDA ACEH, ACEH, INDONESIA 23111
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/aricis/article/view/939 https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/aricis/article/view/939/746 |
Daftar Isi:
- Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru penyempurnaan dari Kurikulum KTSP. Salah satu ciri Kurikulum ini adanya integrasi sikap spiritual dan sosial yang terkandung dalam kompetensi inti KI- I dan KI-2 II. Pada hakekatnya kompetensi ini harus tergambar dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. MIN Banda Aceh, MIN Merduati dan MIN Rukoh merupakan beberapa sekolah Mitra UIN yang telah melaksanakan Kurikulum 2013. Dengan demikian seharusnya guru yang mengajar di sekolah tersebut memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan sikap spiritual dan sosial agar mereka dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan guru dalam mengintegraskan sikap spiritual dan sosial dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta menemukan kesulitan guru dalam mengintegrasikan sikap spirtual dan sosial dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah pedoman analisis RPP, lembar observasi serta pedoman wawancara untuk menemukan kesulitan guru dalam mengintegrasikan sikap spiritual dan sosial dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data di analisis dengan menggunakan persentase dan dideskrispsikan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengintegrasikan sikap spiritual dan sosial dalam RPP dan pelaksanaan pembelajaran masih bervariasi akan tetapi kemampuan guru mengintegrasikan sikap spiritual dan sosial dalam pelaksanaan pembelajaran lebih baik dari kemampuan mengintegrasikan dalam RPP.