ANALISIS PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) MESIN MESIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PADA PT. PLN (PERSERO) RANTING PEKANBARU

Main Author: Sri Afni Ramadhan,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/840/1/2011_201152.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/840/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) Ranting Pekanbaru yang berlokasi di JL. Tanjung Datuk No.74. adapun PT. PLN Pekanbaru ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan kelistrikan yang daerah operasionalnya di pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pemeliharaan mesin pembangkit pembangkit listrik tenaga Gas pada PT.PLN (persero) Ranting Pekanbaru. Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, adapun tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan melalui wawancara dan dokumentasi yang diperoleh dari pimpinan perusahaan dan karyawan bagian pemeliharaan. Analisis data yang digunakan yaitu bersifat deskriftif kuantitatif yakni mengumpulkan data dan kemudian ditabulasikan kedalam bentuk tabel selanjutnya diuaraikan secara sistematis. Dari penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam 5(lima) tahun terakhir ini PT.PLN menghadapi masalah yaitu tingginya kerusakan mesin Gas setiap tahunnya dan biaya pemeliharaan mesin, salah satu penyebabnya adalah kurangnya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan oleh pihak perusahaan, belum terlaksananya kebijakan dalam mengevaluasi biaya pemeliharaan, dan harga suku cadang yang meningkat, serta kurangnya skill(keahlian) yang dimiliki tenaga pemeliharaan. Untuk itu, sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan pengawasan, menyediakan mesin dan suku cadang, serta perlu memperhatikan rencana dan realisasi dari jadwal pemeliharaan. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kebijaksanaan dalam mengambil keputusan untuk menetapkan anggaran biaya pemeliharaan belum terealisasi dengan baik dan bjaksana. Perusahaan harus lebih memperhatikan umur ekonomis mesin yang tidak memenuhi syarat syarat untuk beroperasi sehingga tidak terjadinya kerusakan yang menyebabkan naiknya biaya pemeliharaan.