TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBAYARAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI ANTARA MASYARAKAT DENGAN DINAS PETERNAKAN DIKELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU
Main Author: | Sriyani, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/7206/1/fm.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/7206/2/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/7206/3/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/7206/4/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/7206/5/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/7206/6/em.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/7206/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pembayaran Inseminasi Buatan Pada Sapi Antara MasyarakatDengan Dinas Peternakan di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru”. Inseminasi buatan atau kawin suntik yaitu suatu proses mengawinkan hewan tanpa melalui persetubuhan hewan dengan hewan lainnya, tetapi pembuahan tersebut dilakukan dengan bantuan manusia dengan menggunakan alat suntik. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu :penulis melakukan penelitian pada Peternak sapi di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai, yang bertujuan untuk mengetahuiBagaimana pelaksanaan akad pembayaran inseminasi buatan pada sapi di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai dengan dinas peternakan Kota Pekanbaru, dan Bagaimana Analisis hukum Islam terhadap akad pembayaran inseminasi buatan pada sapi di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai dengan dinas peternakan Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini yaitu Observasi,Wawancara,dan Dokumentasi. Dari data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Populasi dari penelitian berjumlah 12 orang,dan petugas inseminasi buatan berjumlah 4 orang, karena jumlah populasi sedikit maka semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penulis mengambil dengan menggunakan teknik total sampling (total data dari keseluruhan populasi. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa kelompok petani sapi dengan petugas inseminator dari dinas pertanian dibawah koordinasi dinas peternakan ini tidak menjual sperma sapi (semen beku) kepada peternak sapi mereka hanya melaksakan tugas penyuntikan atau inseminasi buatan (IB). dalam melaksanakan tugas inseminasi buatan (IB) para peternak sapi memanggil petugas inseminator untuk melakukan pengecekan kesehatan pada sapi yang ingin dilakukan inseminasi buatan (IB). Peternak sapi mengatakan tidak membeli sperma sapi (semen beku) melainkan hanya memberikan upah jasa atas pekerjaannya. Dalam pelaksanaan inseminasi buatan pada sapi terlalu sering dilaksakan secara inseminasi, dan jarang sekali mereka melakukan perkawinan alami terhadap sapi-sapi itu.