Daftar Isi:
  • Skripsi yang berjudul: “Makna Kata Wail Dalam al-Qur’an (StudiTafsir alMunir),yangditulisoleh Muhammad Taufikmembahastentangmakna kata wail. Wailmerupakansalahsatubentukistilahpenyiksaan yang diterimamanusiaketikadi duniaberupakegelisahanterus-menerus, danpenyesalan di kemudianhari. Ada beberapabentukpenggunaanwail,sepertiwail sebagaimetaforauntukmenunjukkanbesarnyasebuahcelaan, mengungkapkanbetapaperilakutertentubetul-betuljelek, buruk, terceladanbejat.Adapun metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Tafsîr Maudhu’I, dengan mengfokuskan kepada kitabTafsir al-Munir Aqidah Syari’ah Manhaj, yaitu sebuah karya tafsir kontemporer bercorak fiqhi adabu alIjtima’i.Setelah melakukan penelitian, dapat diketahui bahwa penggunaan kata wail dalam al-Qur’an bertujuan untuk menggambarkan kecelakaan atau kebinasaan yang sedang dialami atau akan dialami. Pengarang tafsir al-Munir menyatakan bahwa wail adalah: Celaka atau kecelakaan, malapetaka, kesengsaraan, binasa, sial, kebinasaan, azab, siksa, kehinaan, neraka jahannam. Kemudian, kata wail ditujukan kepada orangorang yang mendustai Allah dan rasul-Nya, kepada pengumpat, orang-orang yang lalai dalam shalatnya dan riya’ dan orang-orang yang banyak berdusta di dalam perkataannya. Seseorang akan celaka jika ia banyak berdusta atas perkataannya, mengingkari ayat-ayat Allah dan berdosa atas perbuatannya terhadap ayat-ayat, menolak kebenaran yang didatangkan oleh Allah dan mempertahankan kebatilan mereka.Penolakan dan pembangkangan mereka terhadap kebenaran ini dengan sikap seakan-akan kebenaran itu tak sampai ketelinga mereka, Allah menghadapi sikap mereka itu dengan penghinaan, pemburukan, ancaman, dan adzab yang pedih, berupa kecelakaan besar dan kebinasaan