Daftar Isi:
  • Emotional Quotient atau kecerdasan emosional berperan sangat penting dalam mencapai kesuksesan, terutama kesuksesan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Bahkan 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kemampuan dalam implementasi atau pengelolaan kecerdasan emosional, sedangkan 20% dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual. Dalam hal ini, seorang guru harus mampu memahami konsep Emotional Quotient yaitu tentang bagaimana seorang guru mampu mengelola emosi diri, mengelola emosi siswa, kemampuan membina hubungan, menciptakan komunikasi yang baik, menciptakan kelas yang harmonis, memotivasi diri dan siswa, mengembangkan sikap empati, simpati, semangat, sabar, ikhlas, dan implementasi emosi-emosi lainnya. Penelitian ini merumuskan masalah tentang bagaimana persepsi Siswa terhadap guru dalam mengimplementasikan Emotional Quotient pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Pekanbaru dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Siswa terhadap masalah tersebut. Dalam hal ini, sebanyak 5 orang guru Agama Islam yang mengajar di SMP Negeri 20 Pekanbaru dijadikan menjadi objek penelitian. Pemerolehan data dilakukan dengan tiga instrument yaitu, dokumentasi, angket dan wawancara yang dikelola secara deskriptif kuantitatif dengan persentase 30.6%. Hal itu menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang implementasi Emotional Quotient Guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Pekanbaru berada dalam kategori kurang baik. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal siswa yang memberikan persepsinya: seperti perasaan siswa terhadap sikap guru, prasangka siswa kepada guru, keinginan atau harapan siswa pada guru, perhatian (fokus) siswa pada guru, dan kebutuhan siswa terhadap sikap- sikap emosi guru dalam pembelajaran masih kurang sesuai dengan keinginan siswa. Faktor kedua adalah objek yang dipersepsi, yaitu 5 orang guru agama Islam yang diamati selama pembelajaran masih belum optimal mengelolah sikap-sikap emosinya di dalam pembelajaran.