Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna harga diri pada remaja putri yang melakukan hubungan seksual pranikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang remaja putri yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah dengan rentang usia 19-21 tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa alasan remaja putri melakukan hubungan seksual pranikah. Gambaran harga diri remaja putri yang melakukan hubungan seksual pranikah ditandai dengan munculnya perasaan tidak diterima oleh lingkungan, tidak mampu menjaga keperawanan (kehormatan), tidak mampu menjalankan amanah serta harapan orangtua, tidak mampu menolak ajakan pasangan untuk melakukan hubungan seksual, tidak mampu mengontrol hasrat seksual yang muncul, dan tidak berharga dalam hal ini terkait dengan perasaan negatif yang dirasakan subjek seperti kotor, murahan, tidak suci, berdosa, bodoh, tidak sempurna, tidak pantas, bersalah, dan tidak berarti. Hal tersebut menjelaskan bahwa remaja putri yang melakukan hubungan seksual pranikah memiliki penilaian diri negatif. Makna harga diri setelah melakukan hubungan seksual pranikah menjadi terbatasnya kesempatan untuk memilih dan menentukan masa depannya khususnya berkaitan dalam memilih pasangan.