Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dan pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah pada remaja, hubungan kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah pada remaja dan pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 112 remaja SMA Handayani Pekanbaru. Subjek diambil dengan menggunakan teknik sampling berimbang (proportional sampling). Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi ganda dan korelasi product moment. Hasil analisis untuk hubungan kontrol diri dan pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah pada remaja diperoleh F= 19.733, p= 0.000 (p<0.05), hasil ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dan pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Nilai adjusted R2 sebesar 25,2%, artinya sumbangan efektif kontrol diri dan pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah sebesar 25,2% dan sebesar 74,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Hubungan kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah pada remaja diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.440 dengan taraf signifikan 0.000 (p<0.05), hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Semakin tinggi kontrol diri maka perilaku seksual pranikah pada remaja semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kontrol diri maka perilaku seksual pranikah pada remaja semakin rendah. Hubungan pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah pada remaja diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.423 dengan taraf signifikan 0.000 (p<0.05), hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Semakin tinggi pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah maka perilaku seksual pranikah pada remaja semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah pengetahuan tentang perilaku seksual pranikah maka perilaku seksual pranikah pada remaja semakin rendah.