Daftar Isi:
  • Ampas sagu dan kulit kopi merupakan limbah pertanian yang dapat dijadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak. Dilain pihak ampas sagu dan kulit kopi memiliki kandungan protein yang sangat rendah yaitu 0,83% dan 4,5%. Peningkatan kandungan nutrisi dapat dilakukan dengan fermentasi. Salah satu mikroba yang potensial untuk digunakan dalam proses fermentasi adalah kapang Rhizopus sp yang terdapat pada tepung tempe (laru). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi substrat (ampas sagu dan kulit kopi) yang memberikan kualitas nutrisi tinggi,mendapatkan bahan pakan alternatif berbasis lokal bernutrisi tinggi dan tersedia sepanjang tahun. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (A, B, C. D ,E) dan 4 ulangan. Perbedaan antara perlakuan akan diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi substrat yang terdiri dari ampas sagu dan kulit kopi dapat meningkatkan kadar nutrien PK, Abu dan BETN. Kombinasi perlakuan yang memberikan kadar nutrien terbaik adalah pada perlakuan D (75% ampas sagu + 15% kulit kopi dan 10% dedak padi) kualitas nutrien yang terbaik dibandingkan perlakuan A,B,C dan E. Adapun kandungan nutriennya adalah PK 6,48-8,05%, LK 1,99-2,99%, SK 29-30%, BETN 54,72-57,76%, BK 21,02-22,12%, dan Abu 4-5%. Kata kunci : Ampas, Sagu, Kulit Kopi, Laru , Fermentasi, Nutrisi