Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran cooperative tipe group investigation dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran cooperative tipe group investigation dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional di SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru?” Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Design. Dalam penelitian ini peneliti yang berperan langsung dalam proses pembelajaran dan guru sebagai observer. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru sebanyak 80 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematika siswa menggunakan model pembelajaran cooperative tipe group investigation. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, lembar observasi, dan tes. Dalam penelitian ini, pertemuan dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan, yaitu empat kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe group investigation dan satu pertemuan dilaksanakan membahas soal-soal yang dianggap belum mengerti dan satu pertemuan lagi dilaksanakan posttest. Untuk melihat hasil penelitian tersebut, digunakan uji Chi Kuadrat untuk menguji normalitas data, uji varian untuk melihat homogenitas data, kemudian digunakan rumus tes-t untuk mengetahui hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran cooperative tipe group investigation dengan siswa yang memperoleh dengan pembelajaran konvensional di SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru.