Daftar Isi:
  • Konversi agama yang dilakukan oleh seseorang bukanlah sesuatu yang mudah. Hal ini dikarenakan keputusan untuk berpindah agama seringkali mendapat penolakan dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana strategi koping menghadapi keluarga pada individu yang memutuskan konversi agama. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 10 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, analisis data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan hasil penelitian subjek menyadari bahwa setiap agama mengajarkan pada kebaikan termasuk dalam hal tetap menjalin hubungan baik dengan orang tua. Dalam agama islam, kebaikan-kebaikan yang yang persembahkan oleh seorang anak kepada orang tuanya disebut dengan Birrul Walidain. Agar tetap dapat berbuat baik dan berbakti kepada orang tua strategi koping yang gunakan oleh subjek penelitian, menciptakan harapan positif yaitu mengeluarkan upaya kognitif untuk melepaskan diri dari masalah dengan cara mengambil hikmah dari permasalahan yang sedang dihadapi dan memberi arti positif pada permasalahan, mencari dukungan emosional dari orang terdekat, mengalah, dan menyembunyikan identitas dan kegiatan agama yang baru. Kedua, melakukan upaya pendekatan dengan keluarga atau musyawarah dengan cara mencari dukungan sosial dari orang terdekat, berusaha membujuk keluarga, serta tetap mencoba menjalin komunikasi dengan keluarga. Ketiga, dengan cara menghindari masalah yaitu dengan meninggalkan rumah dan hidup terpisah dari keluarga namun tetap berusaha menjalin silaturahmi dengan keluarga