KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DALAM PENGELOLAAN KELAS DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH PENYASAWAN KECAMATAN KAMPAR
Main Author: | ADE RISTA SURYANI, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/5633/1/2013_2013871PAI.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5633/ |
Daftar Isi:
- Seorang guru harus mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Apalagi sebagai seorang guru sejarah kebudayaan islam yang lebih banyak menceritkan tentang kisah sehingga kadang dapat membuat anak menjadi bosan dan mengantuk.Oleh karena itu seorang guru Sejarah Kebuadayaan Islam harus mempunyai kemampuan dalam pengelolaan kelas. Untuk menjawab persoalan diatas, Guru Sejarah Kebudayaan Islam harus mengetahui dan paham apa saja kemampuan yang harus dikuasai seorang guru yang professional. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan kondusif. Namun kenyataan fenomena yang terjadi masih banyak guru yang tidak benar-benar menguasai berbagai kemampuan seorang guru yang professional seperti salah satunya kemampuan guru dalam pengelolan kelas yang kurang baik. Demikin juga yang terjadi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Penyasawan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala seperti ketika guru sejarah kebudayaan menerangkan pelajarn masih banyak siswa yang rebut, Masih adanya guru yang tidak menguasai bagaimana cara mengelola kelas yang efektif, Duduk siswa kurang teratur. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini dapat diformulasikan kedalam rumusan masalah bagaimanakah Kemampuan Guru Sejarah KebudayaanIslam dalam Pengelolaan kelas di Madrasah Aliayah Kompetensi guru Sejarah Kebudayaan Islam Dalam Pengelolaan Kelas di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Penyasawan kecamatan Kamparter golong “kurang baik”. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan sebanyak 16 kali, yakni dengan alternatif jawaban “Ya” (dilaksanakan) sebanyak 66 (41,25%) sedangkan alternatif jawaban “Tidak” sebanyak 94 (58,75%).