PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV D SEKOLAH DASAR NEGERI 42 KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU
Main Author: | Nurhasanah, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/5382/1/FM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/2/BAB%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/3/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/4/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/5/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/7/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/6/EM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5382/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Sekolah Dasar Negeri 42 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, dirumuskan masalah pada penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 42 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru? Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVD tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, dan teknik tes. Berhasilnya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Pada sebelum tindakan hanya mencapai 17 orang (56,67) siswa yang tuntas, sedangkan 13 orang siswa (43,33%) belum tuntas. Sedangkan setelah tindakan yaitu pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 21 orang (70%) siswa yang tuntas. Sedangkan 9 orang siswa (30%) belum tuntas. Pada siklus II ketuntasan siswa telah melebihi 75%, yaitu dengan ketuntasan sebesar (83,33%) atau sekitar 25 orang siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 75.